Liputan6.com, Seoul - Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengatakan bahwa negaranya dan Korea Selatan sepakat untuk tetap memberi tekanan terhadap Korea Utara.
Hal tersebut disampaikan Pence saat pulang setelah menghadari Olimpiade Musim Dingin PyeongChang di Korea Selatan, dengan mengatakan bahwa tak ada "perbedaan" antara AS dan Korsel terhadap Korea Utara.
"Tak ada "perbedaan" antara Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang untuk terus melanjutkan isolasi Korea Utara secara ekonomi dan diplomatis hingga mereka mengakhiri program pengembangan nuklir dan rudal balistik," ujar Pence kepada para awak media di dalam pesawat menuju AS seperti dikutip dari BBC, Minggu (11/2/2018).
Pernyataan itu disampaikan Pence setelah Olimpiade Musim Dingin memperlihatkan membaikanya hubungan antara Korea Utara dan Selatan -- selama ini terjadi ketegangan hubungan kedua negara karena pengembangan rudal dan nuklir Korut.
Baca Juga
Advertisement
Pada Sabtu 10 Februari 2018, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengundang Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, ke Pyongyang untuk melakukan pembicaraan.
Undangan yang ditulis tangan itu disampaikan melalui sebuah surat yang dibawa oleh adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, saat bertemu dengan Moon.
Jika pertemuan itu terjadi, maka hal tersebut akan menjadi pertemuan pertama dalam sepuluh tahun antara pemimpin Korea Utara dan Selatan.
Moon mengatakan bahwa pertemuan tersebut harus diwujudkan. Ia pun mendorong Korea Utara untuk kembali melakukan perundingan dengan Amerika Serikat.
Mike Pence Duduk Berdekatan dengan Adik Kim Jong-un
Undangan Kim Jong-un itu membuat Moon berada dalam posisi sulit karea ia telah berjanji untuk berhubungan dengan Korea Utara. Sementara itu AS memilih untuk menjaga jarak dengan Korut.
Meski di mata masyarakat hubungan Korsel dan Korut dianggap membaik, para ahli memperingatkan bahwa ketegangan yang mendasari tak hangatnya hubungan keduanya masih belum hilang.
Saat pembukaan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang, Pence, Kim Yo-jong, dan Kim Yong-nam duduk berdekatan.
Pence pun tetap duduk saat atlet Korea Utara dan Selatan pawai bersama dengan mengibarkan Bendera Unifikasi dalam pembukaan tersebut. Ia juga memilih untuk tak menghadiri makan malam dengan delegasi Korea Utara.
Dalam sebuah twit, Pence mengeaskan kembali pandangan skeptisnya soal isyarat rekonsiliasi Korea Utara.
"AS tidak akan membiarkan permainan propaganda oleh rezim Korea Utara tak ditentang di panggung dunia. Dnia TIDAK bisa menutup mata terhadap penindasan dan ancaman rezim Kim," tulis Pence.
Advertisement