Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyarankan warga nomaden di pelosok, seperti Papua diajarkan bercocok tanam. Hal tersebut untuk mengatasi persoalan gizi buruk dan campak di Papua yang jadi sorotan.
Moeldoko mengaku sudah mengemukakan saran ini ke Presiden Jokowi. Moeldoko merekomendasikan supaya TNI yang dikirim ke Papua, untuk mengajarkan bercocok tanam.
Advertisement
"Persoalan utamanya bukan kesehatan, tapi persoalan masyarakat di sana yakni dalam mencari makan itu tidak ada kepastian," kata Moeldoko, Jumat (9/2/2018).
Menurut Moeldoko, masyarakat di pelosok Papua punya kebiasaan hidup berpindah-pindah. Pada kondisi demikian, kontrol kesehatan jadi lebih sulit, termasuk uluran bantuan juga jadi tidak mudah.
"Kita siapkan mereka untuk bertani. Saya menyarankan, perlu dikirim tentara masuk desa untuk menyiapkan sarana dan prasarana pertanian," kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI ini menyatakan, prajurit TNI berkomitmen mendukung usaha membangun ketahanan pangan di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan memberikan bantuan tenaga pembangunan di sektor pertanian.
Kerahkan Prajurit TNI
"TNI harus dilibatkan dalam kegiatan usaha ketahanan pangan. Prajurit TNI itu tak banyak tugas di daerah operasi, dan kegiatannya hanya latihan saja," ujar Moeldoko.
TNI memiliki banyak prajurit. Potensi ini, ujar dia, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat di bidang pertanian. Dia menambahkan pula bahwa prajurit TNI sudah terbiasa membantu pembangunan.
"Selain itu, prajurit TNI juga membantu merehabilitasi rumah rakyat sebagai bagian dari program Kementerian Perumahan Rakyat. Sektor pertanian juga dibantu sepenuh hati selama ini," pungkas Moeldoko yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini.
Advertisement