Berkabung, Bendera Kuning Berderet di Jalan Legoso Ciputat

Suasana berkabung ini menyusul kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat yang menewaskan 27 orang.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 11 Feb 2018, 12:26 WIB
Puluhan bendera kuning menghiasi sepanjang Jalan Legoso, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan bendera kuning menghiasi sepanjang Jalan Legoso, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (11/2/2018). Suasana berkabung ini menyusul kecelakaan bus di tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat yang menewaskan 27 orang.

26 Korban meninggal dunia di antaranya merupakan warga Legoso, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Saat itu mereka berada dalam satu bus rombongan Koperasi Permata Ciputat yang kecelakaan.

Ratusan warga memadati sekitaran Masjid Nurul Iman di Jalan Legoso Raya, Pisangan, Ciputat. Mereka menanti kedatangan jenazah yang rencananya bakal disalatkan di Masjid tersebut.

Sekitar seratusan rombongan Koperasi yang selamat juga sempat diturunkan di masjid tersebut. Diketahui, ada sebanyak sekitar 150 orang dalam rombongan tersebut yang terbagi dalam tiga bus. Satu bus maut di antaranya yang berisi sekitar 50 orang terguling.

Salah seorang saksi mata nampak shock berat saat tiba di Masjid Nurul Iman. Wanita paruh baya itu diketahui sebagai salah satu penumpang bus yang selamat.

Dalam kondisi lemah, ibu tersebut bersandar di bahu kerabatnya sambil menceritakan peristiwa yang ia lihat. Saat itu, rombongan dia berada di belakang bus yang terguling di tanjakan Emen.

 


Cerita Detik-Detik Kecelakaan

Jenazah korban kecelakaan Tanjakan Emen di Kabupaten Subang disalatkan di Masjid RSUD Tangsel, Ciputat, Minggu (11/2). Kecelakaan bus pariwisata bernopol F 7959 AA dan satu sepeda motor itu menewaskan 27 orang. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sambil menangis ia menceritakan detik-detik menegangkan kecelakaan maut tersebut. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bus yang ada di depannya terguling. Sejumlah penumpang terlempar keluar.

Takbir dan berbagai zikir ia ucapkan kala itu. Ia tak mampu menggambarkan kala melihat sebagian korban tergeletak di bahu jalan. Sementara beberapa penumpang lain masih terjepit di dalam bus.

"Iya, ibu ini salah satu rombongan di bus belakang yang selamat. Jangan ditanya-tanya dulu ya, Mas," ujar salah satu kerabat korban yang enggan disebut namanya.

Sementara pantauan Liputan6.com di lapangan, ratusan warga berangsur-angsur meninggalkan Masjid Nurul Iman. Mereka beramai-ramai berjalan kaki menuju taman pemakaman umum (TPU) Kelurahan Pisangan yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari masjid.

Ada sekitar delapan liang lahat disiapkan. Bahkan pemerintah daerah setempat juga menyiapkan dua liang lahat besar untuk kuburan massal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya