Jasa Raharja Santuni Korban Meninggal di Tanjakan Emen Rp 50 Juta

Kecelakaan lalu lintas bus pariwisata di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, menelan korban jiwa mencapai 27 orang.

oleh Pramita TristiawatiAdy Anugrahadi diperbarui 11 Feb 2018, 12:55 WIB
PT Jasa Raharja langsung memberikan santunan kepada korban kecelakaan, baik luka-luka maupun meninggal Kecelakaan lalu lintas bus pariwisata di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat. (Liputan6.com/Pramita)

Liputan6.com, Tangerang - Kecelakaan lalu lintas bus pariwisata di tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, menelan korban jiwa mencapai 27 orang. PT Jasa Raharja langsung memberikan santunan kepada korban kecelakaan, baik luka-luka maupun meninggal yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah.

"Terhadap korban meninggal dunia santunan sejumlah Rp 50 juta akan diserahkan kepada ahli waris korban yang sah," kata Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Raharjo di RSUD Kota Tangsel, Minggu (11/2/2018).

Budi menambahkan, untuk korban yang mengalami luka-luka kecelakaan di tanjakan Emen akan mendapat bantuan pengobatan sampai sembuh. "Korban luka akan kita tanggung sampai sembuh dengan nilai Rp 20 juta," katanya.

Kepala Urusan Humas Jasa Raharja, M Iqbal Hasanuddin menambahkan, pihaknya sudah memberikan santunan kepada 23 ahli Waris korban kecelakaan Tanjakan Emen. Sementara, sisanya, 5 korban lagi masih dalam proses perlengkapan administrasi.

"Pada dasarnya, semua akan kami serahkan santunan. Tadi pagi secara penyerahan santunan sudah dilakukan secara simbolis di Rumah Sakit di Tangerang Selatan. Walikota menyaksikan pemberian santunan itu," ucap dia saat dihubungi Liputan6.com.

Korban kecelakaan di tanjakan Emen yang mengalami luka berat, masih mendapat perawatan intensif di RSUD Tangerang Selatan. Sehingga, bisa tetap didampingi keluarga hingga diperbolehkan pulang.

 


Diduga Rem Blong

Kecelakaan di Tanjakan Emen, Sabtu (10/2/2018). (Liputan6.com/Ari Rizal)

Bus pariwisata bernopol F 7959 AA terguling di Tanjakan Emen, Subang. Ada dugaan bus tersebut mengalami rem blong saat berada di turunan itu.

Polisi menyebut bus sempat berjalan tak terkendali. Sewaktu melintas jalan yang menurun dan berkelok berjalan tidak terkendali menabrak kendaraan sepeda motor.

"Karena cuaca sedang bagus, jadi diduga rem blong," kata Kapolres Subang Muhammad Joni.

Namun, polisi masih menyelidiki penyebab pastinya. Malam itu, polisi masih fokus pada evakuasi korban.

Lurah Pisangan Timur, Idrus Asenin, mengatakan bus tersebut maksimal terisi di 59 kursinya. 

Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat menurunkan tim Road Accident Rescue and Traffic Accident Analysis (RAR-TAA), untuk memastikan penyebab kecelakaan maut di Kabupaten Subang yang menewaskan 27 orang itu . 

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Prahoro mengatakan, tim tersebut akan diturunkan langsung Sabtu 10 Februari 2018 malam ke lokasi kejadian.

"Malam ini langsung diturunkan. Sistem kerjanya menggunakan teknologi PC Crash untuk mengetahui gambaran saat terjadi kecelakaan," kata Prahoro saat dihubungi.

‎"Nantinya akan mengunakan drone untuk memotret dan merekam lokasi kecelakaan, nanti bisa diketahui secara visual sebelum dan sesudah kecelakaan. Namun karena kondisinya malam jadi kita lihat nanti, jika tidak memungkinan dilanjut besok," ucap Prahoro.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya