Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan bus maut di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat pada Sabtu 10 Februari 2018 sore menewaskan 27 orang. 26 Korban tewas di antaranya merupakan anggota rombongan dari Koperasi Permata Ciputat yang ada di dalam bus tersebut.
Juju (43), salah satu rombongan yang selamat mengatakan, sejumlah penumpang sempat mengeluhkan kondisi rem bus maut tersebut. Bahkan tak sedikit yang meminta agar bus dicek dan diperbaiki dulu sebelum lanjut jalan.
Advertisement
"Ya memang beda katanya bawa mobilnya sama bus yang saya naiki. Bu Tety (salah satu korban tewas) juga sempat ngeluh ke saya kalau mobilnya enggak enak," ujar Juju saat menghadiri pemakaman sejumlah korban di Taman Makam Legoso, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Minggu (11/2/2018).
Juju berada di bus tiga yang melaju di urutan paling akhir. Sementara bus yang mengalami kecelakaan di Tanjakan Emen berada pada urutan pertama.
Wanita paruh baya ini tak tahu persis kronologis kecelakaan bus di Tanjakan Emen tersebut. Sebab, jarak bus yang ia tumpangi dan bus nomor satu yang terguling cukup jauh. Dia tiba di lokasi sekitar dua menit setelah kejadian.
Penumpang Shock
Namun tak banyak yang berani keluar dari dua bus yang selamat. Para penumpang shock melihat bus di depannya yang terguling merupakan salah satu dari rombongan mereka.
"Menurut cerita saksi di sana, bus terguling kemudian terseret dan nabrak plang. Posisi jalannya turun," kata Juju.
Juju tak tahu persis apa penyebab kecelakaan maut tersebut. Namun berdasarkan keterangan saksi, saat itu terdapat dua orang berboncengan sepeda motor yang melaju cukup kencang. Dan akhirnya tertabrak bus yang terguling tersebut.
Dia tak tahu persis kondisi dua orang yang berboncengan itu. Dikabarkan, salah satu pengendara sepeda motor itu meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
Advertisement