Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Imlek tinggal menghitung hari. Tepat pada 16 Februari 2018, masyarakat Indonesia etnis Tionghoa akan merayakan Tahun Baru China.
Salah satu tempat sakral di Jakarta yang kerap dikunjungi tiap perayaan imlek adalah Wihara Dharma Bakti, di kawasan Petak Sembilan, Taman Sari, Jakarta Barat.
Advertisement
Liputan6.com melihat kegiatan di klenteng ini, tampak para penganut ajaran Buddha sedang melakukan berbagai ritual keagamaan, seperti membakar hio atau dupa, atau pun membakar kertas Kim Coa berisi tulisan doa dan harapan.
Pantauan di lokasi Minggu (12/2/2018) sore, nuansa merah di luar dan dalam klenteng sudah terhias rapi. Dekorasi sudah dipenuhi lampion, hingga hiasan naga merah sebagai simbol.
"Menyambut Imlek tahun ini kami sudah bersiap, menghias wihara agar terlihat cantik dan indah, membersihkan tiap sudut tempat ibadah," kata Yunus, salah satu pengurus Yayasan Dharma Bhakti saat berbincang di lokasi.
Menurutnya, Imlek tahun ini dipersiapkan sebaik mungkin. Hal ini untuk menyambut lonjakan pengunjung agar tetap bisa khidmat beribadah.
"Sudah semua, karena pengunjung tiap tahun pasti padat di hari Imlek, karenanya kami bersiap sebaik mungkin," dia menutup.
Naikan Kunjungan ke Bali
Sementara itu, Hari raya Imlek diharapkan menjadi momen untuk meningkatkan kembali kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), khususnya asal China ke Bali. Terlebih perayaan tahun baru China ini juga bertepatan juga dengan libur panjang pada akhir pekan depan.
Ketua Bali Hotel Association (BHA) Ricky Putra, mengatakan, akibat adanya aktivitas Gunung Agung, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali memang mengalami penurunan.
Sebagai contoh, dari target yang diharapkan mencapai 1,5 juta kunjungan, pada tahun lalu jumlah kunjungan turis asal Negeri Tirai Bambu tersebut diperkirakan hanya sebesar 1,3 juta.
"Tahun lalu China itu hampir 1,3 juta. Harusnya bisa 1,5 juta-1,6 juta, tapi karena ada kejadian itu, mungkin maksimal cuma 1,3 juta kalau tidak salah," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (11/2/2018).
Namun menurut dia, sejak awal tahun ini jumlah kunjungan wisatawan China mulai meningkat. Meski belum sepenuhnya kembali normal, namun ada peningkatan sekitar 85 persen dibandingkan pasca erupsi Gunung Agung.
"Ini tamu-tamu China 85 persen sudah kembali ke Bali. Ini sesuatu yang sangat positif," kata dia.
Oleh sebab itu, lanjut Ricky, dengan adanya libur panjang Imlek ini diharapkan bisa mendorong meningkatkan jumlah wisatawan asal China untuk kembali ke Bali. Pada tahun ini ditargetkan jumlah turis asal China ke Bali mencapai 1,6 juta kunjungan.
"Tahun ini diharapkan bisa naik lain, mungkin 1,6 juta. Semoga ini bisa pulih lagi," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini
Advertisement