Liputan6.com, Paris - Perusahaan komestik L'oreal berminat membeli 23 persen sahamnya dari Nestle, perusahaan asal Swiss tersebut. L'Oreal menyatakan memiliki dana tunai dan pendanaan yang cukup untuk beli saham perseroan yang dimiliki Nestle.
Bahkan L'Oreal menyatakan dapat membeli saham yang dimiliki Nestle senilai US$ 22,3 miliar euro atau sekitar US$ 27,4 miliar. Angka itu setara Rp 373,47 triliun (asumsi kurs Rp 13.630 per dolar Amerika Serikat).
"Jika Nestle suatu hari ingin jual, kami siap," ujar Chairman dan Chief Executive L'Oreal Jean-Paul Agon dalam sebuah konferensi pers yang dikutip dari laman Reuters, Senin (12/2/2018).
Pembelian saham Nestle itu bisa dilakukan secara tunai dari hasil penjualan saham L'Oreal di produsen obat-obatan asal Prancis Sanofi. Tak hanya itu, perseroan juga jajaki pinjaman jika diperlukan.
Baca Juga
Advertisement
"Kami memiliki 1,8 miliar euro secara tunai. Kami memiliki saham Sanofi. Kami juga sangat serius dan setia di saham Sanofi. Namun, jika kami siap dan dana tidak cukup, kami juga dapat mencari pinjaman dari bank," tambah Agon.
Seperti diketahui, wafatnya pewaris L'oreal Liliane Bettencourt pada September 2017 membuat spekulasi mengenai perjanjian pemegang saham antara keluarga pendiri perusahaan Prancis itu dan Nestle.
Perjanjian tersebut mencegah Bettencourts memiliki 33 persen saham L'Oreal dan Nestle meningkatkan kepemilikan saham mereka. Perjanjian itu akan berakhir pada pertengahan Maret. Ini menimbulkan spekulasi mengenai hubungan pemegang dan apakah Nestle bisa menjual atau mengambilalih.
Seperti diketahui Nestle memiliki lebih dari 23 persen saham L'Oreal. Nestle membeli saham L'oreal pada 1974 dari keluarga Bettencourts.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nestle terlebih dulu menawarkan sahamnya kepada keluarga Bettencourt. Selain itu memiliki beberapa pilihan untuk keluar dari L'oreal. Selain jual kepada keluarga Bettencourt, Nestle dapat jual saham ke L'Oreal dan investor publik. Nestle juga bisa jual asetnya melalui pilihan tersebut.
L'Oreal juga bisa membeli saham milik Nestle. Baik Nestle dan Sanofi menolak berkomentar.
"Pendekatan kami untuk investasi saat ini tidak berubah," ujar CEO Nestle Mark Schneider, pada September lalu .
Analis menilai, langkah membeli 23 persen saham Nestle positif bagi L'Oreal. "Ini mungkin menggairahkan akuisisi saham oleh L'Oreal yang sebagian dana didanai dari penjualan saham Sanofi," kata Analis Investec Securities.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2 Hari Meninggal, Harta Wanita Terkaya Naik Rp 13 Triliun
Sebelumnya, Lilane Bettencourt, pewaris dari perusahaan kosmetik L'Oreal meninggal dunia pada Rabu, 20 September lalu. Wanita terkaya menghembuskan napas terakhir di usia 94 tahun.
Hanya berselang dua hari sejak kematiannya, saham perusahaannya naik 2,5 persen. Dilansir dari Forbes, Senin 25 September 2017 hal ini membuat kekayaan Bettencourt meningkat US$ 1 miliar atau Rp 13 triliun.
Naiknya nilai saham ini disebabkan dari spekulasi investor akan prospek bisnis L'Oreal di masa depan. Beberapa analis memperkirakan, Nestle yang merupakan pemilik 23 persen saham L'Oreal akan menaikkan porsi kepemilikannya.
Investor sangat optimis terhadap L'Oreal dalam beberapa waktu terakhir. Harga saham perusahaan ini meningkat 88 persen dalam lima tahun terakhir dan mencapai rekor tertinggi pada Juni yang lalu. Sebelum meninggal dunia, Bettencourt dan ahli warisnya memiliki 33 persen saham perusahaan.
Sebelum meninggal, wanita kelahiran 21 Oktober 1922 ini menjalankan bisnis L'Oreal hasil warisan dari orang tuanya. Liliane yang berzodiak berasal dari Prancis ini, memang piawai mengembangkan dan menjalankan roda bisnis perusahaan kosmetiknya itu.
Sang ayah, Eugene Schueller mendirikan L'Oreal pada 1907. Tiga puluh tahun kemudian Liliane yang sempat bekerja menjadi pegawai magang mulai menjalankan bisnis secara penuh pada 1984.
Bettencourt dikabarkan meninggal dunia dalam tidurnya. Ia meninggal dunia di kediaman pribadinya. Bettencourt adalah wanita terkaya di dunia. Pada 2017 ini, kekayaannya diestimasi mencapai 33 miliar euro atau setara US$ 40 miliar.
Dia meninggalkan jabatan direksi L'Oreal pada 2012 silam dan jarang muncul di hadapan publik setelah itu. Akan tetapi, wanita terkaya di dunia itu tetap menjadi sosok kalangan atas yang disorot lantaran menderita penyakit demensia.
Advertisement