Peserta berjalan di atas tumpukan jeruk yang hancur pada festival "Battaglia delle Arance" (Perang Jeruk) di sebuah kota kecil di Provinsi Turin, Italia, Minggu (11/2). Tradisi melempar jeruk dilakukan selama tiga hari pada Februari. (MIGUEL MEDINA/AFP)
Peserta dari atas kereta kuda melempari jeruk kepada warga pada festival "Battaglia delle Arance" (Perang Jeruk) di kota kecil dekat Turin, Minggu (11/2). Acara tahunan ini tercatat sebagai festival tertua di Italia sejak tahun 1808. (MIGUEL MEDINA/AFP)
Peserta berpartisipasi pada festival "Battaglia delle Arance" (Perang Jeruk) di kota kecil dekat Turin, Italia, Minggu (11/2). Festival ini berawal di abad ke-19 ketika rakyat memberontak pada raja dengan cara membuang makanan ke jalan (MIGUEL MEDINA/AFP)
Peserta duduk di atas peti jeruk selama festival "Battaglia delle Arance" (Perang Jeruk) di dekat Turin, Italia, Minggu (11/2). Tradisi perang jeruk ini pada abad pertengahan menandakan pemberontakan rakyat melawan tirani pemimpin kota (MIGUEL MEDINA/AFP)
Peserta dari atas kereta kuda melempari jeruk kepada warga pada festival "Battaglia delle Arance" (Perang Jeruk) di kota kecil dekat Turin, Minggu (11/2). Para pejalan kaki yang melempari pasukan di atas gerobak yang mewakili Napoleon. (MIGUEL MEDINA/AFP)
Keseruan festival "Battaglia delle Arance" (Perang Jeruk) di sebuah kota kecil di Provinsi Turin, Italia, Minggu (11/2). Penonton yang mengikuti festival ini menggunakan topi merah terang untuk membedakan dengan lainnya. (MIGUEL MEDINA/AFP)