Liputan6.com, Denpasar Di balik bencana erupsi Gunung Agung , ada berkah yang tersimpan. Sisa erupsi Gunung Agung ini berpotensi menjadi objek wisata yang mampu menyerap datangnya wisatawan asing maupun domestik ke Bali. Hal itu seperti yang sudah dilakukan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pascaerupsi Gunung Merapi beberapa tahun silam.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Causa Iman Karana menuturkan, pascaerupsi gunung api tidak seharusnya membuat kunjungan wisawatan di Pulau Dewata mengalami penurunan. Sebaliknya, yang harus dilakukan pemerintah adalah mengoptimalisasi kunjungan wisatawan untuk terus datang.
Baca Juga
Advertisement
"Kita bisa mendorong pemerintah melakukan optimalisasi wisata pascabencana gunung api. Jalur lava Merapi bisa menjadi inspirasi. Yogyakarta bisa mengubah sisa-sisa tragedi erupsi merapi menjadi wisata yang diminati wisatawan," katanya di sela Lokakarya kebanksentralan di Yogyakarta beberapa saat lalu, Minggu, 11 Februari 2018.
Menurutnya, Bali bisa mencontoh Yogyakarta pascagempa dan erupsi Gunung Merapi. Yogyakarta mampu mengoptimalkan potensi pariwisata usai musibah berlalu.
Salah satunya yang kini menjadi tujuan wisata di kawasan Gunung Merapi di daerah Sleman adalah Lava Tour. "Potensi wisata serupa (pascaerupsi) bisa diaplikasikan pada Gunung Batur dan Gunung Agung. Tentu nantinya hal itu bisa mendongkrak ekonomi masyarakat sekitarnya," ujar dia.
Ia menganggap Bali dan Yogyakarta memiliki kesamaan, yakni keduanya mengandalkan sektor pariwisata dalam roda perekonomiannya. Kesamaan lainnya adalah pernah mengalami bencana erupsi gunung api. Ia optimistis jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin akan semakin mendongkrak pariwisata Bali. "Yang saat ini diterapkan Yogyakarta bisa dilakukan juga di Bali," katanya.