Harga Cabai dan Bawang Terpantau Naik di Pasar Pondok Gede

Di Pasar Pondok Gede, Bekasi, harga cabai rawit merah pada pekan ini naik sebesar Rp 5.000 per kilogram (kg).

oleh Bawono Yadika diperbarui 12 Feb 2018, 13:45 WIB
Seorang bocah bermain dengan cabai di sebuah pasar di Jakarta, Kamis (11/1). Jika sebelumnya dijual Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu, kini harga cabai berkisar Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Sudah hampir dua pekan, harga pangan sayur mayur di pasar tradisional naik, naik terutama cabai dan bawang merah.

Di Pasar Pondok Gede, Bekasi, harga cabai rawit merah pada pekan ini naik sebesar Rp 5.000 per kilogram (kg).

Harga cabai rawit merah yang pada minggu lalu di posisi Rp 40 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 45 ribu per kg.

"Iya, pada naik sekarang. Musim hujan," tutur Sarah (51), pedagang sayur di Pasr Pondok Gede saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (12/2/2018).

Hal ini diikuti dengan kenaikan harga bawang merah sebesar Rp 3.000 per kg. Pada pekan lalu, harga bawang merah per kg tercatat Rp 25 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 28 ribu per kg.

Yanto (25) pedagang lain mengungkapkan hal serupa. Dia mengaku, kenaikan harga cabai tak hanya terjadi pada jenis cabai rawit saja. Namun ini berlaku pada jenis cabai lain.

Cabai merah keriting semula di harga Rp 35 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg. Kemudian cabai besar biasa yang semula Rp 41 ribu, kini sudah Rp 48 ribu per kg.


Harga Beras Masih Tinggi pada Awal Pekan

Beras Bulog yang seharusnya untuk operasi pasar Januari 2018, masih tersimpan rapi di gudang beras milik S, Cilacap. (foto : Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Harga beras pada pekan ini terbilang masih tinggi. Ini ditunjukkan dari harga beras di salah satu pasar di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

Untuk beras jenis medium saja, harganya Rp 11 ribu per liter. Harga beras tersebut naik Rp 2.000 dari pekan lalu di kisaran Rp 9.000 per liter. Pedagang kebutuhan pokok, Tono (27) menuturkan, kenaikan harga beras ini disebabkan oleh musim hujan. "Iya, lagi musim hujan mas, jadi semua apa-apa naik sekarang," ujar Tono, yang berdagang di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

Sementara itu, pedagang lainnya Ali (25) menuturkan, kenaikan harga beras saat ini dipicu oleh gagal panen. Hal itu disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. "Iya, karena gagal panen mas, beras sekarang pada naik," tutur Ali, Senin (12/2/2018).

Saat ditanya mengenai harga beras yang naik saat ini, Ali menginginkan harga beras kembali normal. Dengan begitu, pelanggan dapat harga beras lebih terjangkau.

"Ya inginnya turun mas, beras kebutuhan pokok," kata Ali.

 Bila melihat data perkembangan harga rata-rata beras grosir di pasar induk beras cipinang pada 12 Februari 2018 antara lain IR-64 I senilai Rp 12.200, IR-64 II senilai Rp 11.675, IR-64 III senilai Rp 8.500, dan IR-42 sebesar Rp 12.575.

Selain itu, beras Cianjur Kepala sebesar Rp 15.600, Cianjur Slyp sebesar Rp 14.875, Setra sebesar Rp 13.825, Saigon sebesar Rp 13.050. Kemudian beras Muncul I senilai Rp 13.675, Muncul II senilai Rp 12.250, dan Muncul III sebesar Rp 11.825.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati menyatakan pada Minggu, 11 Februari 2018 kemarin beras impor vietnam dan thailand datang di pelabuhan Tanjung Priok dan NTT.

Hal ini merupakan upaya pemerintah dalam meredam kenaikan harga beras di pasar serta memperkuat cadangan beras nasional demi stabilisasi harga beras di masyarakat.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya