Liputan6.com, Bengkulu - Penemuan benda diduga bom merepotkan personel Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bengkulu. Polisi pun mensterilkan kawasan depan Kantor BNI cabang Bengkulu terkait penemuan satu benda berbungkus kantong plastik warna putih yang dicurigai bom.
Halia (58), salan seorang tukang koran di depan Kantor BNI yang pertama kali melihat benda diduga bom itu. Ia mengaku takut saat melihat bungkusan yang tergeletak di depan pagar itu.
Walau takut, ia segera melaporkan penemuan benda diduga bom tersebut. Halia melaporkan kepada salah seorang petugas pengamanan BNI.
Baca Juga
Advertisement
"Saya sangat cemas, langsung lapor ke satpam BNI," ujar Halia di Bengkulu, Senin (12/2/2018).
Ada Bunyi Mencurigakan
Menurut Leo Kapisa, petugas keamanan BNI cabang Bengkulu, setelah menerima informasi tersebut dia langsung melapor kepada aparat kepolisian. Aparat yang datang dengan alat deteksi logam langsung memeriksa.
Namun, terdengar bunyi yang sangat kuat dari alat tersebut. "Bunyinya sangat kuat, kami khawatir itu memang bom," ujar Leo.
Hingga Senin siang, lokasi benda yang diduga bom tersebut masih dipasang garis polisi. Belum ada tindakan terhadap benda dalam kantong plastik putih tersebut.
Kepala Bagian Operasi Polres Bengkulu, Kompol Fahrouk, yang berada di lokasi, belum bersedia memberikan keterangan. "Nanti saja, kami masih bekerja," Fahrouk menandaskan.
Advertisement
Kardus Isi Jeruk dan Singkong Repotkan Tim Gegana Semalaman
Beberapa waktu lalu, Tim Gegana Polda Jatim mengevakuasi kardus diduga berisi rangkaian bom yang diletakkan orang tak dikenal di atas kotak pengatur sambungan telepon, sekitar simpang empat rumah sakit lama, di Jalan Pahlawan, Kota Tulungagung, Jawa Timur.
Proses evakuasi oleh tim Jihandak Brimob Polda Jatim itu berlangsung kurang lebih sejam, mulai pukul 04.00 WIB pada Jumat, 15 September 2017. Suasana tegang terasa karena mereka menduga ada rangkaian bom dalam kardus tersebut. Informasi yang belum jelas tersebut didapat dari para saksi.
Namun, setelah benda ditarik jatuh dari atas kotak pengatur sambungan telepon itu, kardus dibuka dengan prosedur penanganan bahan peledak, kotak kecil seukuran kardus minuman air mineral itu ternyata hanya berisi beberapa singkong goreng dan jeruk.
Kardus berikut isinya itu kini diamankan di Mapolres Tulungagung sebagai barang bukti. Sementara, polisi sampai saat ini masih menyelidiki siapa peletak kardus yang sempat diketahui beberapa saksi warga sekitar lokasi kejadian.
"Kami akan selidiki kasus ini, apa motifnya dan apakah ada unsur pidana atau tidak," kata Kabag Ops Polres Tulungagung Kompol Khairil yang dikofirmasi melalui telepon, dilansir Antara.
Laporan Buruh Bangunan
Penemuan kardus berisi singkong dan jeruk itu bermula saat kardus kecil terbungkus rapi kertas putih di atas kotak pengatur sambungan telepon itu diletakkan secara sengaja seorang pria yang turun dari mobil jenis MPV (multipurpose vehicle) berwarna putih, pada Kamis malam, 14 September 2017, sekitar pukul 20.00 WIB.
Kejadian itu disaksikan seorang buruh bangunan bernama Sunardi (55) dan dua orang lainnya. Meski begitu, ia mengaku tak bisa memastikan merek kendaraan dimaksud.
Sempat melewati Sunardi yang duduk di pinggir trotoar jalan besar Tulungagung-Kediri, si pria kemudian berjalan ke arah lampu rambu lalu lintas dan meletakkan kardus yang dibawanya di atas kotak pengatur sambungan telepon setinggi 1,5 meter yang terletak di sudut perempatan.
Usai meletakkan barang, si pria yang masih misterius yang dicirikan berperawakan sedikit gendut, pendek, dan berusia sekitar 35 tahun itu, sempat berjalan memutar dan memotret kardus yang diletakkannya di atas kotak tadi.
Rekan si pria misterius sempat datang dan ikut mengamati pada jarak tertentu, sebelum akhirnya pergi ke arah kota. Sunardi dan beberapa saksi yang semula penasaran ingin membuka kardus kemudian mengurungkan niat karena khawatir dengan benda mencurigakan tersebut.
"Dari situ warga lalu berinisiatif melapor ke Polsek Kedungwaru, karena khawatir benda itu berisi bom," kata staf Subbag Humas Polres Tulungagung Indro.
Dari laporan itu, polisi sekitar pukul 20.30 WIB segera mendatangi tempat kejadian dan mensterilkan lokasi, serta membuat area radius aman hingga tengah marka jalan besar tersebut, menggunakan separator pengatur lalu lintas agar warga tidak berada terlalu dekat dengan benda diduga bom tersebut.
Pengamanan dan pemantauan terus dilakukan hingga Jumat dini hari sekitar pukul 03.30 WIB tim Jibom/Gegana Brimob Polda Jatim datang melakukan prosedur penanganan bahan peledak.
Advertisement