Kereta Cepat Jadi Primadona Jutaan Pemudik Imlek di China

Hampir sepuluh tahun eksistensi kendaraan ini membuat masyarakak di China merasa aman dan nyaman melakukan tradisi mudik saat Imlek.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 13 Feb 2018, 06:27 WIB
Warga berada di dalam kereta di Stasiun Kereta Api Beijing, (9/2). Sambut perayaan Imlek 2018, Jutaan warga China mulai memenuhi stasiun, bandara dan jalan yang diperkirakan akan dimulai akhir pekan ini. (AP Photo / Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Beijing - Jutaan masyarakat di China menyerbu stasiun kereta di kota-kota besar dalam tradisi pulang kampung untuk merayakan Imlek yang jatuh pada akhir pekan nanti.

Jika biasanya identik dengan kesemerawutan dan ketidaknyamanan dalam melakukan perjalanan mudik, kini kedua masalah tersebut hampir tidak ditemui lagi berkat ambisi pemerintah China memiliki jaringan kereta cepat berkelas dunia.

Dilansir dari laman South China Morning Post pada Senin (12/2/2018) China telah membangun jaringan rel kereta api cepat terpanjang di dunia, dengan menggelontorkan dana sebesar hampir 3,5 triliun yuan.

 

Dana sebesar itu digunakan untuk membangun jaringan rel sebanyak 18 persen dalam dua tahun ke depan, atau sejauh 150.000 kilometer. Pembangunan itu difokuskan untuk menembus kawasan barat dan barat laut Negeri Tirai Bambu yang masih kekurangan akses infrastruktur.

Sebanyak hampir 400 juta orang -- hampir dua kali lipat jumlah penduduk Indonesia -- diperkirakan akan berpergian menggunakan kereta cepat selama perayaan Imlek, atau dikenal juga dengan nama Festival Musim Semi.

Sebagian besar pabrik dan kantor berhenti beroperasi selama libur Imlek yang berlangsung hampir seminggu lamanya. Dengan jumlah perpindahan populasi sebesar itu dalam satu waktu, menjadikan tradisi mudik di China sebagai migrasi terbesar manusia di planet Bumi.

Tahun lalu, tercatat sebanyak 10,96 juta perjalanan kereta cepat dilakukan selama libur perayaan Imlek.

Saat Imlek, banyak dari 1,4 miliar populasi penduduk China pulang ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga. Namun, ada pula yang merayakannya dengan cara berpergian sebagai turis, baik di dalam maupun luar negeri.

 

 Simak video tentang canggihnya kereta cepat di China berikut: 


Ambisi China Memiliki Jaringan Kereta Cepat Berkelas Global

Foto udara menunjukkan kereta berkecepatan tinggi terlihat di pusat perawatan di Wuhan, provinsi Hubei, China, (1/2). Jelang Imlek, pihak berwenang memperkirakan lebih 390 juta perjalanan kereta api berlangsung antara 1 Februari-12 Maret. (AFP Photo)

Jika di beberapa belahan dunia, menjamurnya tiket penerbangan murah menurunkan minat pada perjalanan kereta api, hal sebaliknya justru terjadi di China.

Seberapapun murah tiket penerbangan yang ditawarkan, banyak masyarakat China merasa enggan untuk melakukan perjalanan dengan pesawat.

Ada beberapa alasan yang mendasari keengganan tersebut, di mana salah satunya adalah masih sedikitnya akses bandara besar di berbagai pelosok China.

Di sisi lain, pembangunan jaringan rel kereta api terbukti efisien secara biaya dan juga mampu menjangkau ke banyak wilayah hampir tanpa kendala.

Selain itu, pembangunan transportasi kereta api –- khususnya kereta cepat –- juga terbukti bisa mengangkut lebih banyak penumpang dengan biaya yang hampir serupa biaya operasional pesawat terbang.

Khusus untuk pembangunan jaringan rel kereta cepat, hampir satu dekade terakhir hal itu tidak pernah terbayangkan oleh masyarakat China.

Selama sekitar delapan tahun terakhir, pembangunan jaringan relnya berhasil membentang sepanjang 25.000 kilometer, menembus banyak wilayah di setiap sudut negara yang dpimpin oleh Presiden Xi Jinping itu.

Pemerintah China berharap perpanjangan jaringan rel kereta cepat akan bertambah lebih dari 50 persen pada 2050 mendatang, di mana delapan jalur utama akan menghubungkan kawasan timur dan barat  negeri itu tanpa putus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya