Liputan6.com, Tangerang Selatan - Top 3 news hari ini, masih mengenai kecelakaan maut di Subang. Nenek Dewo merupakan salah satu korban selamat kecelakaan maut di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, Sabtu, 10 Februari 2018.
Saat itu dia duduk di kursi nomor tiga di belakang pengemudi. Saat kondisi jalan menurun, nenek Dewo menuturkan, sopir bus membawa kendaraannya dengan sangat cepat alias ngebut.
Advertisement
Saat bus sempat oleng, sontak teriakan histeris dan jeritan takbir terdengar dari dalam bus. Hingga akhirnya bus pariwisata yang ditumpanginya menabrak dinding tebing dan terbalik. Teman sebangkunya bahkan terpelanting hingga keluar bus.
Sementara itu, salah satu anak yang kedua orangtuanya menjadi korban Tanjakan Emen menceritakan firasat buruk yang didapatnya lewat mimpi sebelum kecelakaan maut itu terjadi.
Tepat di hari keberangkatan orangtuanya ke Bandung, Yuliana bermimpi rumahnya hancur total dan tak bersisa.
Sementara itu, dari Yogyakarta, misa pagi di Gereja Santa Lidwina, Sleman yang dipimpin Romo Pierre tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan seorang pemuda yang menenteng senjata tajam dengan kepala berlumuran darah.
Umat dan romo langsung mencoba meredam amarah pemuda yang tengah mengamuk itu. Namun, nahas beberapa orang terluka, begitu juga dengan Romo Pierre.
Sebenarnya, apa motif di balik penyerangan tersebut?
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:
1. Jeritan Takbir Terdengar Sebelum Kecelakaan Bus di Tanjakan Emen
Jeritan tangis dan teriakan histeris terdengar pada bus yang mengangkut sekitar 59 anggota Koperasi Simpan Pinjam Permata, sebelum tragedi kecelakaan maut di Tanjakan Emen Lembang, Kabupaten Subang Jawa Barat, Sabtu 10 Februari 2018.
Para penumpang mengaku, bus yang ditumpangi mereka oleng dan terbalik ke kiri. Rencana rekreasi dan rapat anggota koperasi yang semula menyenangkan, berakhir tragis.
Nenek Dewo, salah seorang korban selamat dalam kecelakaan maut tersebut. "Ada turunan, bus jalannya ngebut aja. Oleng sekali, sudah gitu busnya jungkir balik," katanya lagi.
Teman Nenek Dewo yang berada di sebelah kursinya terpelanting hingga keluar bus.
2. Firasat Rumah Hancur Anak Korban Bus Maut Tanjakan Emen
Kecelakaan maut bus pengangkut rombongan Koperasi Permata Ciputat di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, masih menyisakan kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Salah satunya oleh Yuliana. Perempuan 33 tahun itu kehilangan kedua orangtuanya sekaligus dalam kecelakaan maut itu. Dia mengaku sempat melarang orangtuanya mengikuti perjalanan tersebut.
Setelah pertama kali mendengar kecelakaan itu, Yuliana bergegas menyalakan televisi, melihat berita tentang kecelakaan bus di Tanjakan Emen yang dikabarkan mengangkut rombongan Koperasi Permata Ciputat.
Yuliana mengaku sempat mengalami mimpi buruk, kala orangtuanya hendak berangkat ke Bandung pada Sabtu subuh. Rumahnya hancur total tak bersisa.
3. Tragedi Pagi di Gereja Santa Lidwina
Wasiyo, salah satu jemaah Gereja St Lidwina mengisahkan detik-detik penyerangan tersebut. Jemaah yang saat itu tengah beribadah dikejutkan dengan seorang jemaah yang masuk ke dalam gereja dengan berlumur darah di kepala.
Jemaah anak-anak dan perempuan pun sontak berhamburan ke luar gereja karena panik. Terlebih mereka melihat seorang remaja yang mengamuk menggenggam sebilah pedang.
Remaja berpedang itu lantas menyerang Romo Pierre yang saat itu memimpin doa.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii menyesalkan penyerangan yang terjadi di Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta. Dia menyebut aksi yang terjadi Minggu pagi itu sebagai tragedi biadab.