Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan menjadi masalah serius Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Keluhan terkait kondisi itu sudah muncul selama perhelatan test event Asian Games 2018.
Organizing Committee of Asia (OCA) sudah meminta kepada Inasgoc selaku panitia pelaksana Asian Games 2018 untuk menjadikan macet sebagai salah satu fokus. Pasalnya, OCA memberikan syarat bahwa atlet harus tiba di venue maksimal dalam 34 menit perjalanan.
Baca Juga
Advertisement
Mengingat tingkat kemacetan Jakarta sudah tergolong berlebihan, banyak kekhawatiran Inasgoc tak mampu mewujudkan hal tersebut. Terlebih, beberapa keluhan terkait kemacetan muncul saat test event Asian Games 2018 berlangsung.
Untuk mengatasi masalah tersebut saat berlangsungnya Asian Games 2018, ada beberapa cara yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta. Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno pun tengah serius membahas kebijakan meliburkan sekolah. Selain itu, ada beberapa rencana yang juga tengah disiapkan.
"Kemarin ada beberapa masukan bahwa masih ada kendala kemacetan hari Jumat. Ini kita lagi pertimbangkan serius, mungkin sebagai salah satu opsi meliburkan sekolah dan mengalterasi jam kerja kantor," kata Sandi saat mengunjungi Hall A Basket Senayan, Senin (13/2/2018).
Evaluasi dari Test Event
Menurut Sandi, ia akan mencoba membahas untuk membedakan jam pulang kantor untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai swasta. Untuk PNS, rencana Sandi adalah menerapkan jam pulang yang lebih sore, sedangkan untuk jam pulang pegawai swasta akan lebih malam.
Namun, sampai saat ini Sandi mengaku belum menjalin koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk rencana untuk meliburkan sekolah. "Nanti hasil dari test event ini akan kita evaluasi dan laporkan," tegasnya.
Pria berusia 48 tahun itu juga menanggapi berbagai keluhan yang muncul selama test event Asian Games 2018. Namun, Sandi yakin bahwa test event ini justru menjadi salah satu tolak ukur untuk kesiapan saat Asian Games 2018 dihelat pada Agustus mendatang.
"Justru ini kita lakukan test event untuk memastikan kita punya kesiapan yang prima. Keluhan-keluhan ini kami tak mau ditutup-tutupi, harus dilambung-lambungkan, harus disuarakan supaya ada solusinya. Karena, tanpa begini kita enggak akan mungkin untuk lebih siap menghadapi Asian Games," ujarnya.
Advertisement