Tak Mampu Beli Obat, Ibu di Amerika Serikat Meninggal karena Flu

Holland bekerja sebagai guru di Sekolah Dasar Ikard, Texas, Amerika Serikat. Gejala flu berat yang ia derita mulai terasa dan menyiksa diri.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Feb 2018, 13:00 WIB
Ilustrasi Sakit Flu dan Demam (iStockphoto)

Liputan6.com, Texas - Seorang ibu asal Amerika Serikat kehilangan nyawa akibat penyakit komplikasi flu yang ia derita. Kematiannya itu disebabkan alasan yang begitu menyayat hati.

Dikutip dari laman Daily Mail, Selasa (13/2/2018), wanita tersebut diketahui bernama Heather Holland. Ia meninggal akibat tak dapat menebus reses obat dari dokter yang terlalu mahal.

Sehari-hari, Holland bekerja sebagai guru di Sekolah Dasar Ikard, Texas, Amerika Serikat. Gejala flu berat yang ia derita mulai terasa sejak seminggu sebelum ajal menjemput.

Kala itu, Holland pergi ke rumah sakit dan menemui dokter agar dapat diberikan resep obat flu. Namun, Holland kaget setelah mengetahui bahwa resep obat yang harus ia tebus tak sedikit.

Ia harus membayar sekitar US$ 116 atau setara dengan Rp 1,5 juta. Karena tak memiliki cukup uang, alhasil Holland tak jadi membeli obat.

Saat tahu sang istri dalam kondisi yang begitu parah, suami Holland langsung ke apotek dan menebus obat yang diresepkan dari dokter untuknya.

"Pada saat saya menemui Holland, kondisinya amat buruk dan dengan cepat saya membawanya ke rumah sakit," jelas Frank.

Setelah dirawat, kondisinya semakin memburuk. Hingga akhirnya, pada Minggu 11 Februari 2018, Holland mengembuskan napas terakhir akibat flu yang ia derita.

"Holland adalah separuh hidupku. Kami sudah lama bersama. Ia juga sahabatku, segalanya bagiku," kenang Frank.

Sebuah lembaga proteksi kesehatan nasional di Amerika Serikat, CDC mengatakan, flu musiman memang kerap terjadi. Flu akut juga sudah memakan korban jiwa di Amerika Serikat saat musim dingin tiba.

 

Saksikan juga video menarik terkait kehidupan muslim di AS berikut ini: 


Menahan Bersin, Tenggorokan Pria Inggris Ini Rusak

Ilustrasi bersin. (iStock)

Beberapa orang menganggap bersin adalah hal memalukan, sehingga mereka memilih untuk menahannya. Namun, menahan bersin ternyata bisa menyebabkan kerusakan fisik yang serius.

Hal itu dialami oleh seorang pria berusia 34 tahun asal Inggris. Akibat menahan bersin, tenggorokannya mengalami kerusakan.

Dikutip dari BBC, pria tersebut mengatakan, keanehan langsung terjadi usai ia menahan bersin. Dirinya merasakan ada sensasi meletup di lehernya dan kemudian mengalami rasa sakit, kesulitan menelan, dan berbicara.

Ketika dokter memeriksanya, mereka mendapati bahwa tenggorokannya bengkak dan nyeri di tenggorokan dan lehernya.

Berdasarkan pemeriksaan sinar-X, terungkap bahwa udara keluar dari tenggorokannya ke jaringan lunak lehernya.

Pria itu pun harus makan melalui tabung selama tujuh hari untuk memberi waktu organ tersebut agar jaringan sembuh.

Setelah menghabiskan satu minggu di rumah sakit, pria yang menderita akibat menahan bersin tersebut pun dipulangkan dan dinyatakan sembuh total.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya