Liputan6.com, Jakarta Pria yang menjadi rujukan informasi valid tentang kebencanaan, Sutopo Purwo Nugroho, didiagnosis menderita kanker paru stadium IVB. Walau sakit, tak membuat pria yang menjabat sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghentikan aktivitas hariannya.
Sutopo masih tetap semangat untuk bekerja, mengajar, dan melakukan aktivitas lainnya walau mengidap kanker paru.
Advertisement
"Saya tetap beraktivitas biasa. Tetap ke kantor. Masih setiap melayani rekan-rekan media dan masyarakat yang menanyakan bencana," tulis Sutopo dalam pesan grup WhatsApp yang juga diterima Liputan6.com ditulis Selasa (13/2/2018).
Aktivitas Sutopo di tengah perjuangan melawan kanker paru salah satunya bisa dilihat dari kicauan di akun Twitter pribadinya @Sutopo_PN. Hari ini, Sutopo aktif mencuit tentang kebakaran hutan dan informasi terkini terkait Gunung Agung.
Walau begitu, tetap yang menjadi prioritas pria kelahiran Boyolali, 48 tahun lalu ini adalah menjalani pengobatan. Apa pun saran dokter, katanya, bakal dijalani.
Baginya, upaya untuk sembuh adalah hal penting mengingat masih ada orang lain yang membutuhkannya.
"Saya harus tetap semangat. Anak dan istri saya masih membutuhkan saya. Sakit yang ada tidak saya rasakan. Saya tahan dan diamkan saja," kata Sutopo lagi.
Di tengah perjuangannya melawan kanker paru, Sutopo meminta doa untuk kesembuhannya. Agar bisa pulih kembali dan tetap berbuat yang terbaik untuk masyarakat.
Saksikan juga video menarik berikut:
Sutopo tidak merokok
Dokter yang merawat Sutopo menyampaikan diagnosis dia terkena kanker paru stadium IVB pada pertengahan Januari lalu.
Syok, sudah pasti kala dia mendengar kabar itu. Terlebih pria 48 tahun ini tidak memiliki kebiasaan-kebiasan buruk yang lekat dengan penyakit tersebut.
"Awalnya shock karena saya tidak merokok, genetic tidak ada dan makan sehat. Tapi saya pikir ya sudahlah. Ini garis hidup saya. Saya jalani saja dengan ikhlas," tutur Sutopo.
Keikhlasannya menerima penyakit kanker paru stadium lanjut juga tak membuatnya patah semangat. Bagi Sutopo, kehadiran penyakit ini sebagai bentuk teguran dari Allah agar lebih banyak beribadah, berdoa, dan berbuat baik.
Advertisement