Berniat Travelling Keliling Dunia, Pasangan Ini Malah Alami Nasib Buruk

Meninggalkan karier dan menjual semua kebutuhan demi travelling, sepasang kekasih ini harus menerima nasib buruk.

oleh Reza Sugiharto diperbarui 14 Feb 2018, 09:01 WIB
Meniggalkan karir dan menjual semua kebutuhan demi travelling, sepasang kekasih ini harus menerima nasib buruk.

Liputan6.com, Jakarta Travelling merupakan suatu aktivitas yang disukai semua orang. Dengan melakukan travelling, kita bisa mengetahui kebudayaan baru dan tentunya menambah pengalaman kita. Selain itu juga dengan melakukan travelling, kita bisa merasakan kenikmatan dan bebas dari stress.

Namun untuk melakukan travelling tentu kita harus mempersiapkan segalanya termasuk budget. Banyak orang menabung uang agar bisa travelling. Bahkan tidak sedikit juga orang yang rela menjual barang-barangnya demi mendapatkan uang untuk memuaskan rasa jalan-jalannya.

Perlu diketahui, tidak semua travelling atau perjalanan berakhir dengan indah. Seperti yang dilakukan sepasang kekasih asal Florida ini. Demi mewujudkan impiannya untuk menjelajah teluk Meksiko, mereka berdua rela meninggalkan pekerjaan dan menjual barang-barang keseharian mereka untuk membeli perahu yang kemudian karam saat memulai perjalanan.

 


Tidak Memiliki Pengalaman Dalam Berlayar

Meniggalkan karir dan menjual semua kebutuhan demi travelling, sepasang kekasih ini harus menerima nasib buruk. (doc: News.com.au)

Dilansir dari laman odditycentral, sepasang kekasih ini berhenti dari pekerjaan mereka dan menjual semua yang mereka miliki untuk membeli kapal dan melakukan petualangan.

Tanner Broadwell dan Nikki Walsh telah merencanakan petualangan ini selama lebih dari dua tahun. Tanner meyakinkan Nikki bahwa berlayar mengelilingi Teluk Meksiko adalah sebuah pelarian yang sangat dibutuhkan.

Mereka pun mulai bekerja untuk mewujudkan impian mereka dan menabung. Dirasa masih jauh dari cukup, mereka berdua pun memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan dan menjual semua barang yang mereka miliki demi membeli satu perahu layar.

Uang sebesar 70 juta rupiah pun mereka keluarkan untuk mendapatkan perahu layar tersebut. Tidak memiliki pengalaman dalam berlayar, Tanner pun meminta bantuan pada sang ayah untuk mengajarinya berlayar.

Merasa cukup pengetahuan dalam mengendalikan kapal layar, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk memulai perjalanannya.

Hari pertama kehidupan baru mereka berjalan seperti yang direncanakan. Mereka berhasil berlabuh di Anclote Key. Hari kedua juga berlalu tanpa masalah besar, di malam harinya saat mereka melewati Clearwater Beach dan berjalan ke John's Pass untuk berlabuh, bencana pun melanda.

 

 


Biaya Evakuasi Lebih Mahal Daripada Harga Kapal Tersebut

Meniggalkan karir dan menjual semua kebutuhan demi travelling, sepasang kekasih ini harus menerima nasib buruk. (doc: ABC Action News)

Perahu mereka yang bernama Lagniappe menghantam sesuatu di bawah air dan hampir melemparkan Nikki dari dek kapal. Saat Tanner turun ke dalam kabin untuk memeriksa kerusakannya, dia melihat air sudah mengalir masuk. Tanner segera menghubungi tim penyelamat.

Ketika tim penyelamat tiba, Lagniappe telah tenggelam sekitar 2,5 meter. Tim penyelamat hanya bisa menginstruksikan Tanner dan Nikki untuk meninggalkan kapal. Tiba di pinggir pantai mereka hanya memiliki seekor anjing peliharaan dan uang tunai sebesar 1,2 juta rupiah.

"Saya baru saja kehilangan semua yang pernah saya miliki," sesal Nikki.

Penjaga pantai telah mengatakan kepada pasangan malang tersebut bahwa mereka perlu mengevakuasi perahu mereka dari sana. Evakuasi tersebut memakan biaya hingga 140 juta rupiah.

Meskipun begitu Tanner tetap akan mewujudkan impiannya untuk berlayar mengelilingi lautan.

"Saya tidak akan menyerah sekarang," kata Tanner. "Saya akan naik perahu lagi. Kita tidak bisa begitu saja menyerah pada impian kita," optimis Tanner.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya