Liputan6.com, Damaskus - Pemimpin Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL atau dikenal sebagai ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi diduga belum tewas pascaserangan udara yang diluncurkan angkatan udara Rusia, 28 Mei 2017 di pinggiran Raqqa, Suriah.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Departemen Intelijen dan Kontraterorisme Irak, Abu Ali al-Basri, yang dikutip oleh surat kabar pemerintah, al-Sabah, pada hari Senin, 12 Februari 2018.
Advertisement
Pejabat senior Irak itu membocorkan informasi yang menyatakan bahwa Al-Baghdadi dikabarkan masih hidup dan mengalami luka parah di kakinya. Kini ia tengah menjalani perawatan intensif di sebuah fasilitas kesehatan di Suriah timur.
"Kami memiliki informasi dan dokumen yang tak terbantahkan dari sumber-sumber organisasi teroris. Mereka bilang, al-Baghdadi masih hidup dan bersembunyi dengan bantuan rekan-rekannya," ungkap al-Basri, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (13/2/2018).
Al-Baghdadi -- salah satu orang paling dicari di dunia dengan harga kepala US$ 25 juta -- saat ini disinyalir ada di Gurun Jazeera, Suriah, sebelah barat Deir Az Zor.
Al-Basri menambahkan, al-Baghdadi menderita luka-luka, diabetes, dan patah tulang pada tubuh dan kakinya, sehingga ia tak bisa berjalan normal dan harus dipapah.
Terlepas dari serangkaian kekalahan besar militer selama setahun terakhir, militan ISIS secara signifikan masih kerap menggempur Provinsi Hasakah, timur laut Suriah, meski mereka telah kehilangan sebagian besar "kekalifahan" lintas batasnya.
Dari seluruh rangkaian serangan yang dilakukan militer Rusia, belum diketahui apakah mereka benar-benar menargetkan al-Baghdadi atau hanya menyerang wilayah yang dikuasai ISIS.
Sedangkan Al-Basri hanya menyebut bahwa al-Baghdadi terluka dalam serangan udara di Irak. Belum ada rincian lebih lanjut mengenai penyebab pasti kelumpuhan pemimpin ISIS tersebut, entah terkena dampak serangan atau dihantam serangan.
Dikabarkan Tewas di Tangan Militer Rusia
Sebulan setelah serangan udara itu dilepaskan, yaitu Juni 2017, Kementerian Pertahanan Rusia yakin bahwa Abu Bakr al-Baghdadi tewas terbunuh karena terkena serangan itu, di pinggiran Raqqa, Suriah, wilayah kekuasaan utama ISIS yang diambil alih Amerika Serikat pada Oktober.
Saat itu, Menteri Pertahanan Rusia menyatakan mereka tengah menyelidiki laporan mengenai kematian al-Baghdadi. Kalangan pengamat memperingatkan bahwa laporan tewasnya al-Baghdadi akan ditanggapi skeptis, mengingat beberapa kabar sebelumnya yang ternyata palsu.
Al-Baghdadi hanya tampil sekali di muka publik, yakni pada Juli 2014, di Mesjid Al Nuri, Mosul. Sejak itu, ISIS merilis sejumlah pesan audio yang diklaim sebagai suara al-Baghdadi.
Rekaman terbaru tercatat pada September 2017, yang dipandang sebagai upaya meredam klaim kematiannya oleh Rusia.
Kampanye serangan yang didukung AS ini sekarang difokuskan di daerah kantong-kantong wilayah yang dikendalikan ISIS, yang membentang di sepanjang perbatasan Irak-Suriah, yang dikenal sebagai wilayah Jazeera.
Berbagai laporan menyebut, wilayah itu tampaknya menjadi basis pertahanan al-Baghdadi dan keberadaan tetapnya, meski luas dan berpenduduk jarang.
Advertisement