Simpang Siur Nasib Pernikahan Sedarah di Karimun

Kedua anak pasangan pernikahan sedarah ini tengah sakit, sementara sang ayah sudah diusir dari kampungnya.

oleh Batamnews.co.id diperbarui 14 Feb 2018, 08:00 WIB
Warga tengah melihat pasangan suami istri yang berstatus kakak adik di Karimun (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun - Keluarga pasangan pernikahan sedarah atau inses di Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, masih menjadi buah bibir. Saat ini, lelaki yang menikah dengan saudara perempuan sekandung itu menjadi perhatian perangkat kecamatan setempat.

Arman, setelah statusnya dengan Siti terungkap, ia diusir warga. Tinggalah Siti bersama dua anaknya masih berada di rumah yang berbentuk gubuk di Tanjungbalai Karimun.

Pelaku pernikahan sedarah ini tak lagi bisa lagi berkumpul dengan anak dan istrinya itu. Kedua anaknya mengalami sakit. Satu orang penyakit paru-paru basah, sedangkan satu lagi keterbelakangan mental.

Hingga saat ini, belum ada bantuan dari pemerintah atau dari pihak terkait lainnya. Namun, pemerintah dalam hal ini Camat Meral, Karimuan, Irwandi Nofri mengatakan akan terus memperhatikan nasib keluarga pasangan pernikahan sedarah tersebut, yakni dua anak dan istri Arman.

"Sejauh ini, kita masih memantau. Perangkat RT/RW dan warga sekitar diminta untuk melihat bagaimana keluarga ini," ujar Irwandi, Senin, 12 Februari 2018, kepada Batamnews.co.id.

Baca berita menarik lainnya dari Batamnews.co.id.

 


Tak Temukan Solusi?

Ilustrasi mahar pernikahan (pixabay.com)

Kondisi anak Arman yang mengidap sakit paru-paru basah, membutuhkan perawatan medis rumah sakit. "Nanti kalau memang sangat dibutuhkan, kita akan membantu untuk perawatan anak itu," ucapnya.

Pemerintah masih melihat perkembangan keluarga tersebut, dan mencarikan solusi ke depannya. "Kita masih mencari solusi, bagaimana baiknya nanti untuk ke depan. Tapi sekarang kita masih melihat dan pehatikan kondisi mereka," ujar Camat Meral.

Kemudian, Arman telah diminta oleh warga untuk meninggalkan Karimun setelah hasil kesepakatan bersama warga dan tokoh masyarakat yang digelar di Masjid Agung.

Namun, hanya Arman yang diminta untuk pergi, anak dan istrinya masih tetap di Karimun, dan masih tinggal di rumah yang selama ini mereka tempati.

"Yang laki-laki sudah tidak ada di sini lagi. Untuk anak dan istrinya kita masih mencari solusi," dia menandaskan.

Simak video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya