Kapolri: Masjid Polda Jatim Kini Tak Lagi Sekelas Polres

Awalnya ia mengaku pesimistis Polda Jawa Timur bisa menyelesaikan sesuai target karena pembangunan gedung lain juga diagendakan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Feb 2018, 06:24 WIB
Masjid Arif Nurul Huda di lingkungan Polda Jatim yang diresmikan Kapolri Tito Karnavian, Selasa (13/2/2018). (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meresmikan Masjid Arif Nurul Huda yang berada di dalam komplek Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jawa Timur, Selasa (13/2/2018) .

"Akhirnya kita dapat ikuti peresmian Masjid Arif Nurul Huda. Masjid ini saya lihat dari luar merupakan masjid terbaik yang dimiliki Polri. Saingan sedikit dengan masjid yang ada di Polda Metro Jaya," tutur Tito saat memberi sambutan di Mapolda Metro Jaya, Selasa 13 Februari 2018.

Menurut Kapolri, dengan diresmikannya masjid ini, Polda Jawa Timur sudah tidak lagi memiliki masjid sekelas Polres. Hal itu sebanding dengan Polda Jawa Timur yang merupakan Polda terbesar di Indonesia.

"Jawa Timur adalah Polda terbesar, banyak yang menduga Polda Metro Jaya adalah Polda yang besar. Namun, secara anggota Polda Jawa Timur yang terbesar. Sekarang Polda Jawa Timur sudah punya masjid nomor satu yang tidak lagi sekelas Polres," kata Kapolri disambut tawa para undangan.

Kapolri juga mengaku terkejut dengan cepatnya waktu pembangunan Masjid Arif Nurul Huda. Awalnya ia mengaku pesimistis Polda Jawa Timur bisa menyelesaikan sesuai target karena pembangunan gedung lain juga diagendakan.

"Saya mikir jadi nggak masjid ini? Di Polda Metro Jaya membuat gedung lantai atas saja butuh 4 tahun baru selesai, sedangkan di Polda Jawa Timur cukup satu tahun," ucap Kapolri.

Ia menggambarkan sosok Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin merupakan perwira yang ngotot dan patut untuk mendapat apresiasi darinya.

Tito juga mewanti-wanti agar masjid nantinya bisa dijadikan sarana peningkatan iman para anggota, karena dengan iman bisa menghindarkan diri dari perbuatan menyimpang, terutama bagi para pemegang kekuasaan.

"Kemudian bagi anggota-anggota Polri terutama, saya sampaikan bahwa saat bertugas kita sangat rentan melakukan penyimpangan. Kekuasaan cenderung melakukan penyimpangan dan kekuasaan absolut pasti melakukan penyimpangan, makanya kita butuh keimanan sebagai pakem, rem. Jika mau macam-macam langsung berhenti," ujar Kapolri.


Berawal dari Keprihatinan

Kapolri Tito Karnavian

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin menambahkan, inisiatif membangun masjid terbesar milik Polri tersebut dilandasi atas dasar keprihatinannya saat mengetahui personel Polda Jatim selalu salat Jumat di masjid yang lama dan selalu tak kebagian tempat.

"Jamaah harus menggelar terpal di aspal diluar masjid karena masjid tak muat. Oleh karena itu kami berinisiatif membangun masjid agar kekhusyukan salat terjaga," kata Machfud Arifin.

Sepakat dengan yang disampaikan Kapolda, Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) juga berharap banyak terhadap masjid yang berwarna kuning gading itu.

"Di Jawa Timur 96 persen penduduknya Islam, di sini Kapolda buat masjid besar di pinggir jalan raya, orang ngebut pasti noleh ke sini, itu mengingatkan kita bersama. Dengan kondisi Jawa Timur yang aman dan nyaman, masjid ini akan menjadi syiar untuk rahmatan lil alamin," ujar Pakde Karwo.

Masjid Arif Nurul Huda dibangun di atas lahan seluas 2.000 meter persegi dan terdiri dari dua lantai yang di bawahnya berfungsi sebagai area parkir jemaah.

Diperkirakan akan mampu menampung sekitar 1,500 jamaah, memiliki dua menara besar dan kolam luas disebelah timurnya serta dilengkapi berbagai fasilitas untuk kaum disabilitas dengan waktu pelaksanaan pembangunan masjid selama 10 bulan.

Hadir dalam peresmian ini di antaranya Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Antarumat Beragama dan Peradaban Prof KH Din Syamsudin dan Ketua Umum PBNU Prof KH Said Aqil Siradj.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya