4 Manajer yang Jadi Korban Tangan Besi Pemilik Chelsea

Berikut ini adalah empat manajer Chelsea yang bernasib sial pada era Roman Abramovic.

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 13 Feb 2018, 22:33 WIB
Jose Mourinho (kiri) bersama Carlo Ancelotti merupakan dua dari empat manajer yang mengalami nasib sial di Chelsea.

London - Roman Abramovic merupakan sosok paling berjasa dalam sejarah . Sejak mengakuisisi klub pada 2003, taipan asal Rusia itu sukses menyulap The Blues dari tim semenjana menjadi satu di antara kesebelasan yang paling disegani.

Total 16 gelar diraih Chelsea pada era Abramovic. Skuat London Biru pun masuk dalam jajaran klub yang mampu menjuarai Liga Champions, yakni pada musim 2011-2012. 

Meski berjasa besar dalam perkembangan Chelsea, Abramovic bukan lantas menjadi sosok yang tanpa kontroversi. Sifat ambisiusnya yang selalu ingin memenangi gelar membuat sejumlah manajer yang menangani The Blues harus ketar-ketir.

Antonio Conte merupakan manajer Chelsea terkini yang posisinya di ujung tanduk. Raihan gelar Premier League musim lalu bukan jaminan bagi juru taktik asal Italia itu untuk terus bertahan menangani Eden Hazard dan kawan-kawan.

Sepanjang sejarah Chelsea dalam era Abramovic, setidaknya ada empat manajer yang menjadi korban tangan besi sang bos. Padahal, keempat manajer itu berhasil mempersembahkan gelar juara buat The Blues.

Berikut ini adalah empat manajer yang bernasib sial ketika menangani Chelsea:

 


Carlo Ancelotti

Carlo Ancelotti merupakan satu di antara manajer yang mengalami nasib sial di Chelsea.

Carlo Ancelotti menjadi satu di antara manajer tersukses yang pernah melatih Chelsea. Tidak hanya mempersembahkan trofi Premier League dan Piala FA pada musim perdananya, dia juga membawa tim The Blues menjadi klub pertama yang meraih lebih dari 100 poin di liga.

Akan tetapi, Don Carletto gagal mempertahankan performa anak-anak asuhnya ketika memasuki musim 2010-2011. Rentetan hasil negatif memaksa John Terry dan kawan-kawan mengakhiri musim tanpa gelar.

Abramovic pun tidak dapat menoleransi situasi negatif yang dialami timnya. Dua jam setelah Chelsea takluk 0-1 dari Everton (22/5/2011), sang pemilik langsung memutus hubungan kerja dengan Ancelotti.


Roberto Di Matteo

Roberto Di Matteo merupakan satu di antara manajer yang mengalami nasib sial di Chelsea. (AFP PHOTO / OLLY GREENWOOD)

Kesuksesan Chelsea merengkuh titel Liga Champions adalah berkat ramuan taktik Roberto Di Matteo. Berperan sebagai manajer interim, pria asal Italia itu mampu membawa The Blues menyingkirkan lawan-lawan kuat seperti Barcelona dan Bayern Munchen.

Manajemen Chelsea tak ayal mempermanenkan status Di Matteo ketika memasuki musim 2012-2013. Meski telah mendapat kepastian, sosok 47 tahun itu justru kesulitan membuat The Blues tampil konsisten di berbagai kompetisi.

Rentetan hasil negatif terus dialami skuat London Biru. Puncaknya, Chelsea dicukur Juventus 0-3 pada fase grup Liga Champions, 20 November 2012. Pada akhirnya, Abramovic pun geram dan mendepak Di Matteo dari kursi manajer sehari berselang.


Rafael Benitez

Rafael Benitez merupakan satu di antara manajer yang mengalami nasib sial di Chelsea.

Terdepaknya Di Matteo membuat Abramovic menunjuk Rafael Benitez sebagai manajer interim. Performa Chelsea tidak banyak mengalami perubahan setelah Benitez duduk di kursi manajer.

Chelsea terdepak dari Liga Champions, Piala FA, dan Piala Liga Inggris. Bahkan, mereka hanya menghuni urutan ketiga di klasemen akhir Premier League.

Kendati demikian, Benitez tetap menghadirkan prestasi berupa titel Liga Europa untuk kali pertama sepanjang sejarah klub. Namun, gelar tersebut tidak berarti bagi Abramovic, karena sang manajer tetap kehilangan pekerjaanya per 26 Mei 2013.


Jose Mourinho

Jose Mourinho (kanan) merupakan satu di antara manajer yang mengalami nasib sial di Chelsea. (AFP/Glyn Kirk)

Jose Mourinho kembali menangani Chelsea setelah pernah menjabat di Stamford Bridge pada 2004 hingga 2007. Era kedua manajer asal Portugal itu bersama The Blues berakhir pahit.

Mourinho membawa Chelsea menjadi juara Premier League pada musim 2014-2015. Apesnya, performa Eden Hazard dan rekan-rekan menurun pada musim berikutnya dan sempat tercecer di papan bawah klasemen.

Pada pertengahan Desember 2015, Chelsea memecat Mourinho yang kemudian digantikan Guus Hiddink sebagai caretaker. Namun, The Blues tidak mengalami perubahan performa yang signifikan, mengingat finish di posisi ke-10 klasemen akhir Premier League musim 2015-2016.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya