Ekspresi 3 Paslon Pilkada Malang Saat Undian Nomor Urut

Calon petahana Pilkada Kota Malang berjingkrak dan menari di atas panggung puas dengan nomor urutnya.

oleh Zainul Arifin diperbarui 14 Feb 2018, 06:42 WIB
Tiga pasangan calon Pilkada Kota Malang, Jawa Timur, usai undian nomor urut (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, Jawa Timur, menggelar pleno terbuka pengundian nomor urut tiga pasangan calon peserta Pilkada Kota Malang 2018. Respon masing – masing pasangan calon berbeda begitu tahu nomor urut yang mereka dapatkan.

Pengundian nomor urut pasangan calon Pilkada Kota Malang digelar pada Selasa, 13 Februari malam. Hasilnya, nomor urut 1 adalah pasangan Ya’qud Ananda Gudban – Wanedi. Nomor 2 pasangan M Anton – Syamsul Mahmud dan nomor 3 pasangan Sutiaji – Sofyan Edi Jarwoko.

"Proses pengundian nomor urut ini berjalan fair play, kami tidak ikut – ikutan karena ada pemandunya sendiri," kata Ketua KPU Kota Malang, Zainuddin di Kota Malang, Selasa 13 Februari 2018.

Proses pengundian nomor urut dimulai sekitar pukul 20.00. Setelah komisioner duduk di meja panggung, master of ceremony (MC) memandu dengan memanggil masing – masing calon wakil wali kota naik untuk mengambil bola yang sudah diberi angka nomor urut pengambilan undian.

Berdasarkan angka urutan itu, para calon wali kota bergantian mengambil undian. Setelah semua mengambil, ketiga pasangan calon berbarengan membuka gulungan kertas nomor urut. Begitu tahu nomor yang didapat, respon mereka pun beragam.

M Anton dan Wanedi paling ekspresif dengan berjingkrak kegirangan di atas panggung begitu tahu mendapat nomor urut 2. Tak henti – henti calon petahana ini menari sembari menunjukkan nomor urut yang didapatnya kea rah para pendukungnya.

Pasangan nomor urut 1 Ya’qud Ananda Gudban – Wanedi tampak hanya sekali melonjak dengan mengepalkan tinju ke udara. Keduanya dengan gembira menunjukkan nomor ke para pendukungnya. Pasangan nomor urut 3 Sutiaji – Sofyan Edi Jarwoko tampak paling kalem dengan sekedar mengangkat nomor mereka atas.

“Kami jamin tidak ada permintaan nomor urut dari masing – masing calon. Bisa dilihat,semua berjalan apa adanya,” ujar Zainuddin.


Makna dan Tanda Nomor Urut 1

Pasangan nomor urut 1 Pilkada Kota Malang, Ya'qud Ananda Gudban dan Wanedi

Pasangan calon Pilkada Kota Malang 2018 memaknai nomor urut yang mereka dapat sebagai keberkahan. Pasangan nomor 1 yakni Ya’qud Ananda Gudban – Wanedi optimis nomor itu sebagai tanda bahwa kemenangan akan mereka dapatkan.

“Sebenarnya kami selalu siap dapat nomor urut berapa saja, ternyata mendapat nomor 1. Ini jadi penanda kemenangan,” kata Ya’qud Ananda Gudban.

Perempuan yang karib disapa Nanda ini menambahkan, tetap saja seluruh mesin partai pengusung yakni PDI Perjuangan, Partai Hanura, PPP dan PAN harus bekerja keras. “Sebab itu hanya penanda, terpenting bagaimana meraih hati masyarakat untuk kemenangan,” katanya.


Optimisme Pasangan Nomor Urut 2

Calon petahana M Anton dan Syamsul Mahmud mendapat nomor urut 2 di Pilkada Kota Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Calon petahana M Anton dan Syamsul Mahmud paling ekspresif begitu tahu mendapat nomor urut 2 dengan berlonjak kegirangan di atas panggung. Anton yakin bisa meraih kemenangan dan melanjutkan dua periode sebagai Wali Kota Malang bersama pasangannya.

“Ini sesuai dengan harapan dan alhamdulillah dapat nomor urut 2. Jadi tanda dua periode memimpin Kota Malang,” ujar Anton.

Ia mengklaim selama 5 tahun memimpin sudah banyak kemajuan yang diperoleh Kota Malang. Calon yang diusung oleh PKB dan PKS ini pun yakin masyarakat sudah tahu prestasinya selama ini. Sehingga pilihan suara masyarakat pun diyakini akan kembali jatuh ke dirinya.

“Jabatan itu amanah, bagi kami ini tanda – tanda kemenangan. Dua periode memimpin kota ini,” kata Anton.


Romantisme Nomor Urut 3

Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko, pasangan nomor urut 3 Pilkada Kota Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Pasangan calon nomor urut 3, Sutiaji – Sofyan Edi Jarwoko yakin bisa merebut kemenangan meski secara urutan nomor ada di posisi paling akhir. Pasangan yang diusung Partai Demokrat dan Golkar ini mengklaim nomor itu sebagai bentuk konsistensi.

“Ketika daftar ke KPU, kami adalah pasangan calon ketiga. Sekarang nomor urut pun sama, ini artinya kami ditunjuk agar konsisten,” kata Sutiaji.

Pria yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Malang ini menyebut jargon SaE (Sutiaji – Sofyan Edi) juga bermakna mengalah untuk kemenangan. “Kami diurutan terakhir dan mengalah untuk kemenangan,” ujar Sutiaji.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya