Obama: Genosida di Rwanda Tak Boleh Terulang

Memperingati genosida yang terjadi 17 tahun lalu di Rwanda, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan bahwa kejadian tersebut tidak patut berulang.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Apr 2011, 14:06 WIB
Liputan6.com, Washington DC: Memperingati genosida yang terjadi 17 tahun lalu di Rwanda, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan bahwa kejadian tersebut tidak patut berulang. Dalam pidato singkatnya, Obama juga mengajak masyarakat dunia untuk menghentikan genosida atau pembantaian terhadap suatu kaum yang sampai saat ini masih sering terjadi di berbagai belahan dunia.

"Tujuh belas tahun lalu, dunia menyaksikan pembantaian keji di Rwanda. Seratus hari yang mengerikan. Lebih dari 800 ribu nyawa mereka yang tidak bersalah hilang. Hari ini, kita bergabung dengan orang-orang Rwanda untuk mengenang mereka yang telah pergi. Sebagai komunitas internasional, kita harus mengumpulkan keberanian untuk memastikan bahwa kekejaman dan genosida massal seperti ini tidak akan terjadi lagi," demikian dikatakan Obama dalam pidatonya.

Genosida yang terjadi di Rwanda memang sempat menarik perhatian dunia. Plot genosida yang diluncurkan selama 100 hari berturut-turut oleh suku Hut bertujuan untuk membantai suku Tutsi yang sebenarnya merupakan saudara setanah air. Sejarah kelam Rwanda itu juga sempat didokumentasikan oleh sutradara ternama Terry George dalam filmnya yang bertajuk Hotel Rwanda.(DSC/ANS/Xinhuanet)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya