Liputan6.com, Yogyakarta - Tiga inisiatif unggulan dari mahasiswa UGM dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi masuk ke dalam nominasi tahunan Anugerah World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ketiganya merupakan bagian dari 17 komunitas serupa di Indonesia yang lolos masuk ke nominasi WSIS Prizes pada tahun ini.
WSIS Prizes adalah salah satu platform untuk menampilkan sejumlah success stories dan best practices dari Indonesia yang dapat menjadi contoh bagi negara lain. Pada WSIS Prizes 2016 ada 3 nominator dari Indonesia yang menghasilkan 1 Champion (Juara Kedua), sedangkan pada WSIS Prizes 2017 terdapat 18 inisiatif Indonesia yang menghasilkan 1 Winner (Juara Pertama) dan 4 Champion.
Pertama, Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM yang menjadi satu dari 40 nominal orang dalam kategori The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development. Mereka menelurkan inisiatif berjudul Knowledge Building Toward Indonesian Digital Society.
Baca Juga
Advertisement
Inisiatif ini sejalan dengan misi CfDS sebagai pusat studi UGM yang fokus pada kajian persoalan perkembangan dan dinamika kehidupan sosial politik kontemporer di dunia. Mereka membangun masyarakat digital di Indonesia melalui berbagai macam kegiatan, seperti penelitian, pelatihan, seminar, serta acara publik.
"Salah satu hasil riset dan kajian yang sudah diterapkan adalah smart city," ujar Riska Agustin, salah satu anggota CfDS sekaligus mahasiswa UGM, Senin (12/2/2018).
Pelatihan smart city sudah dilakukan pada 2016 di 10 kota dan kabupaten yang menjadi pilot project, antara lain, Sidoarjo, Kudus, Solo, Yogyakarta, Sleman, Tangerang, dan Depok.
Program ini merupakan hasil kerja sama mahasiswa UGM dan alumni dengan Kementerian Dalam Negeri dan saat ini CfDS sedang terlibat dalam penyusunan road map smart city.
"Dalam waktu dekat akan kami cetak dalam bentuk buku sebagai panduan kepala daerah," kata Riska.
MedUp
Kedua, MedUp yang masuk dalam kategori 10, yakni ICT App: e-health yang masih harus bersaing dengan 40 inisiatif lainnya. MedUp adalah platform untuk menjangkau rumah sakit terdekat dan khusus dengan mudah. Aplikasi ini membantu penggunanya untuk mendapatkan informasi kesehatan melalui integrasi dokter dan fasilitas kesehatan yang terpercaya.
"Lewat aplikasi ini pasien bisa mengetahui dokter praktik di rumah sakit mana saja dan jadwalnya," ujar Arief Faqihudin, CEO MedUp.
Selain itu, pasien juga bisa mengetahui secara tepat letak lokasi rumah sakit dan klinik yang dimaksud serta jenis layanan yang tersedia.
Aplikasi yang dirintis sejak Oktober 2017 ini rencananya diluncurkan pada Mei mendatang. Saat ini proses pengembangan masih dilakukan.
MedUp mencakup 1.500 dokter dan 79 fasilitas kesehatan di lima kota. Ia berencana memasukkan klinik kecantikan dan gigi di dalamnya.
Advertisement
Tambo
Ketiga, Tambo atau tambo.co.id yang termasuk kategori media dan harus bersaing dengan 14 nominator lainnya. Tambo merupakan platform media baru yang membagikan beragam cerita ringan dan menarik tentang Indonesia. Isinya meliputi berita tentang wisata, kuliner, mode, dan hiburan, dengan tagline berbagi cerita menjadi inspirasi.
Media ini dibentuk pada 2017 lewat pendampingan Gama Multi. Tambo dikelola oleh 15 mahasiswa dan alumni beberapa fakultas di UGM. Pada tahun yang sama Tambo masuk ke dalam 200 Start Up inovatif dari Indonesia versi Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.
"Tambo hadir sebagai penyejuk karena kontennya unik dan lucu," tutur Kuncoro, salah satu pendiri Tambo.
Rencananya, Tambo terbuka untuk umum, sehingga siapa pun bisa memasukkan artikel ke Tambo walaupun tetap melewati proses kurasi.
Dukungan Warganet
Warganet bisa mendukung nominator dari UGM dan Indonesia dengan melakukan voting secara online. Batas waktu voting pada 18 Februari mendatang.
Hal ini dibutuhkan supaya mereka bisa melaju ke babak berikutnya, yaitu penentuan lima perolehan suara tertinggi yang kemudian dinilai oleh tim pakar untuk memperoleh satu gelar Winner dan empat Champion per kategori.
Voting bisa dilakukan dengan masuk ke situs bit.ly/WSISVote lalu memilih opsi vote dan proyek yang akan diberikan suara. Sebelumnya, warganet harus membuat akun lebih dulu di laman tersebut.
Saksikan video pilihan berikut:
Advertisement