Liputan6.com, Moskow - Kesalahan pilot dan kerusakan sensor diduga menjadi penyebab kecelakaan pesawat jet Saratov Airlines di dekat Moskow, Rusia, demikian menurut keterangan penyelidik. Kecelakaan pada 11 Februari 2018 itu, menewaskan 71 penumpang termasuk awak kabin.
Setelah mempelajari alat perekam data penerbangan pesawat Rusia itu, Komite Penerbangan, Interstate Aviation Committee mengatakan, kecelakaan terjadi setelah pilot melihat data yang berbeda pada dua petunjuk kecepatan udara. Petunjuk yang salah itu terjadi karena pilot tidak menghidupkan alat pemanas sebelum tinggal landas.
Baca Juga
Advertisement
Kapten pesawat kabarnya tidak mau melelehkan salju di badan pesawat sebelum terbang. Prosedur ini sifatnya pilihan dan keputusan awak pesawat umumnya tergantung keadaan cuaca.
Pesawat itu bertolak dari Bandara Domodedovo, Moskow, Rusia pada Minggu menuju Kota Orsk dan jatuh sekitar 70 kilometer tenggara Moskow.
Hilang Beberapa Menit Usai Lepas Landas
Pesawat Antonov-148 hilang dari radar empat menit setelah lepas landas dari Bandara Domodedovo, Moskow. Situs pelacak penerbangan, Flightradar24, mengatakan bahwa An-148 ketinggiannya terus turun 1.000 meter per satu menit.
Tak lama kemudian, burung besi itu mengalami kecelakaan. Puing-puing pesawat dan jasad para penumpang tersebar di lokasi burung besi jatuh.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Ia juga mengumumkan penyelidikan penyebab kecelakaan tersebut.
Kecelakaan pesawat Saratov Airlines itu merupakan insiden pertama dalam tahun 2018. Sementara, 2017 adalah tahun paling aman bagi dunia penerbangan.
Advertisement
Tentang Saratov Airlines
Saratov Airlines merupakan maskapai yang berbasis di Saratov, 840 km di tenggara Moskow.
Pada 2015, maskapai tersebut dilarang beroperasi dalam penerbangan internasional. Saat inspeksi mendadak, ditemukan seseorang yang bukan merupakan awak pesawat berada di kokpit.
Saratov Airlines mengajukan banding atas larangan tersebut dan mengubah kebijakannya sebelum melanjutkan penerbangan carter internasional pada 2016.
Sebagian besar maskapai tersebut melakukan penerbangan domestik. Namun, pesawat itu juga melakukan penerbangan ke negara lain, seperti Armenia dan Georgia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: