Presiden Masih Belum Tentukan Nama Calon Gubernur BI

Sebelumnya, dikabarkan empat nama calon gubernur BI telah masuk dalam penilaian Presiden Joko Widodo (Jokowi).

oleh Septian Deny diperbarui 14 Feb 2018, 20:00 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih belum menentukan nama calon Gubernur Bank Indonesia (BI) yang akan diajukan ke DPR. Adapun tenggat penyerahan nama tersebut harus diajukan pada Maret untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) oleh DPR.

‎"Belum, belum," ujar Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko di Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Sementara terkait dengan beredarnya nama-nama yang dikabarkan menjadi kandidat calon gubernur BI, Moeldoko menyatakan hal tersebut sebagai hal yang wajar. Namun, keputusannya nanti berada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ya itu kan suara di market, biasalah itu," tandas dia.

Diberitakan sebelumnya, ‎empat nama calon gubernur BI telah masuk dalam penilaian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Empat nama tersebut nantinya akan dipilih oleh Jokowi untuk diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan empat nama yang tengah dipertimbangkan Jokowi, yaitu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, Gubernur BI yang sekarang menjabat Agus Martowardojo dan Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo.

"Iya, empat nama itu yang masuk," ujar dia di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 9 Februari 2018.

 


Tunggu Keputusan Presiden

Presiden Jokowi memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (12/2). Rapat kerja itu mengangkat tema Diplomasi Zaman Now. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Sofjan, Presiden Jokowi telah menilai kelebihan dan kekurangan dari masing-masing calon tersebut. "Tinggal nunggu keputusan Presiden aja, Presiden sudah tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing kandidat," lanjut dia.

Selain itu, lanjut dia, yang menjadi penilai Jokowi adalah kemampuan calon untuk membaca dan mengantipasi risiko global serta nomalisasi kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed).

‎"Dan ini tentu harus disesuaikan juga dengan situasi dunia yg ada ketidakpastian, Amerika begini sekarang, tiba-tiba (saham) New York jatuh, Amerika mau naikkan bunganya. Jadi ketidakpastiannya harus kita jaga juga jangan sampai akibatnya untuk Indonesia," ungkap dia.

‎‎Namun demikian, kata Sofjan, hingga saat ini Presiden Jokowi belum memutuskan satu nama yang akan diajukan kepada DPR.

"Sebenarnya gini tentu sudah dibicarakan tapi Presiden belum memutuskan. Ini sekarang kan dinilai semua dan sudah disampaikan semua oleh yang bersangkutan, dan sudah dibicarakan juga dengan Presiden dan Wapres. Pak Presiden sudah dikasih tahu kelebihan satu sama lain tapi belum diputuskan," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya