Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan alasannya rajin mengunjungi daerah-daerah pinggiran dan perbatasan di Indonesia, dalam waktu tiga tahun terakhir ini.
"(Tujuannya) memastikan program untuk masyarakat bawah bisa terlaksana dengan baik dan meyakinkan agar pembangunan infrastruktur dasar di daerah pinggiran bisa benar-benar terlaksana dengan baik," kata Jokowi di Auditorium Rektorat Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, Rabu (14/2/2018).
Advertisement
Menurut Jokowi, selama ini pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandar udara, waduk, maupun pembangkit listrik tak lain merupakan langkah awal yang dibutuhkan sebagai prasyarat pembangunan yang berkelanjutan.
"Untuk menopang ekonomi nasional kita, untuk bisa berkompetisi dengan negara-negara lain karena infrastruktur kita baru (berjalan) 38 persen. Jauh kalau dibandingkan dengan negara-negara tetangga," ucap Jokowi.
Menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur penting untuk mempersatukan Indonesia. Ia lalu bercerita pernah harus menempuh perjalanan yang cukup lama dari Aceh menuju Wamena (Papua).
"Saya pernah terbang dari bandara di Aceh kemudian turun di bandara Wamena memakan waktu 9 jam 15 menit. Betapa negara kita bentangan panjangnya sangat panjang dan sangat luas. Kalau diukur dari London itu sudah sampai Turki," ujar Jokowi.
"Inilah pentingnya infrastruktur dalam membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, karena melihat fakta bahwa infrastruktur di wilayah (Indonesia) timur paling tertinggal," Jokowi melanjutkan.
Layanan Dasar
Jokowi menuturkan, pembangunan infrastruktur adalah layanan dasar untuk sejumlah hal penting. Misalnya untuk memperlancar arus barang bagi mereka yang selama ini terisolasi, dan membuka akses bagi mereka yang selama ini tidak terhubung.
Jokowi mencontohkan jalan di Papua yang masih belum mudah terakses, karena kondisi jalannya sebagian besar masih berupa tanah merah sehingga sulit diakses.
"Saya berikan gambaran jalan di Papua. Berjalan 150 kilometer bisa menempuh (waktu) dua sampai tiga hari. Kalau ada orang menyampaikan infrastruktur tidak penting, lihatlah kondisi jalan-jalan di Papua. Berjalan dalam rentang yang pendek tapi memakan waktu dua hari, " terang Jokowi.
Advertisement