5 Cara Gapai Keberuntungan di Tahun Baru Imlek

Sederet cara dalam mendapatkan keberuntungan kerap dilakukan masyarakat Tionghoa saat perayaan Imlek. Di antaranya adalah memasang lampion dan memberi angpau.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Feb 2018, 13:30 WIB
Pekerja tengah menata jeruk kim kit atau jeruk imlek di Jakarta, Jumat (2/2). Jeruk yang di datangkan langsung dari Taiwan tersebut untuk memenuhi kebutuhan perayaan imlek 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pada tahun baru Imlek, hampir semua warga Tionghoa memaksimalkan kesempatan dalam menyambut keberuntungan di tahun yang penuh rezeki, berkah, dan makmur.

Jika Anda ingin menjaga keberuntungan tahun Anjing dengan unsur Tanah ini, tak ada salahnya untuk mengikuti tradisi Tionghoa saat Imlek berikut ini, seperti dikutip dari AntaraNews, Kamis (15/2/2018).

Bersihkan rumah

Menjelang Imlek, membersihkan rumah dipercaya bisa mengusir nasib buruk. Buang barang-barang yang tidak terpakai untuk menyingkirkan energi stagnan yang terakumulasi selama tahun sebelumnya.

Akan tetapi, pastikan rumah sudah bersih sebelum hari pertama Imlek, karena membersihkan rumah saat tahun baru tiba dipercaya membawa nasib buruk.

 

Simak juga video menarik berikut :

 


Hiasi dengan lampion merah

Jelang imlek, 3.000 lampion buat Kota Solo meriah. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Dalam budaya Tionghoa, merah adalah warna kebahagiaan dan perayaan. Menjelang Imlek, warna ini bisa dilihat di berbagai tempat, mewarnai pintu, dinding, gedung kantor hingga pusat perbelanjaan. Gantungkan lampion merah di ambang pintu, dekorasi dinding dengan warna merah, pakailah busana merah untuk mengundang keberuntungan.

 


Angpau

Emoji Angpao. Dok: Emojipedia

Amplop merah yang jadi "makanan" barongsai ini juga populer saat Imlek. Angpau berisi uang tunai diberikan untuk anak-anak, keluarga, teman dan karyawan saat Imlek. Namun, ada etiket dalam memberikan angpau.

Amplop ini biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah, isinya harus genap dan tidak boleh berisi satuan empat, karena kata empat dalam bahasa China mirip dengan kata kematian.

 


Menonton kembang api

Kembang api menghiasi langit Jakarta saat pergantian tahun di Monas, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Kembang api adalah tradisi Imlek yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Dulu, petasan dipakai untuk menakut-nakuti roh jahat pada tahun baru, Nian. Pada hari pertama tahun baru, roh jahat itu akan membuat malapetaka di desa-desa.

Suatu hari, seorang pria tua menyelamatkan para penduduk desa dengan menyuruh mereka meletakkan spanduk merah dan memukul-mukul drum untuk menakut-nakuti Nian.

Sekarang, tradisi itu berlanjut dengan dekorasi serbamerah, barongsai, dan juga kembang api. Kembang api adalah salah satu bagian besar dari tahun baru China. Salah satu ungkapan merayakan Imlek adalah Guo Nian, arti harafiahnya "mengatasi Nian".

 


Menikmati santapan Imlek bersama keluarga

Jika Anda ikut merayakan Tahun Baru Imlek, jangan lupakan nikmati beberapa makanan tradisional di bawah ini.

Salah satu bagian penting dari Imlek adalah menghabiskan waktu bersama keluarga. Makanan-makanan tertentu yang mengandung simbol keberuntungan bersama-sama adalah tradisi dari tahun baru China. Setiap daerah punya tradisi yang berbeda.

Ikan adalah bagian penting dari sajian Imlek karena menyimbolkan kekayaan. Dalam bahasa China, ikan (yu) homonim dengan kata 'surplus'. Lumpia juga melambangkan kemakmuran karena bentuknya mirip emas batangan.

Pangsit juga tak pernah lupa disajikan pada malam tahun baru karena melambangkan transisi dari tahun ini ke tahun baru. Mi, yang bentuknya panjang, disebut bisa memanjangkan umur, demikian dilansir dari Time.

(Nanien Yuniar/AntaraNews)

Klenteng Hok Lay Kiong, Bekasi berbenah diri untuk menyambut datangnya Tahun Baru Imlek 2016. (Galih W. Satria/Bintang.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya