Asosiasi Nuklir Dunia: Bangun PLTN Bukti Partisipasi RI dalam Perubahan Iklim

Wakil Ketua Asosiasi Nuklir Dunia (World Nuclear Association/WNA), Kirill Komarov mengatakan tak hanya Indonesia, negara di ASEAN juga mulai mempertimbangkan untuk membangun PLTN.

oleh NurmayantiBawono Yadika diperbarui 18 Agu 2021, 00:00 WIB
Wakil Ketua Asosiasi Nuklir Dunia (World Nuclear Association) Kirill Komarov. (Liputan6.com/HO/Rosatom)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah lama berwacana membangun pembangkit energi bertenaga nuklir (PLTN). Alasan lebih ramah lingkungan dan biaya penggunaan yang murah menjadi pertimbangan. 

Ini terlihat dengan dibentuknya Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) pada 1964. Indonesia juga ternyata memiliki 3 reaktor nuklir, yakni Reaktor Triga Mark II dekat kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian Reaktor Kartini dengan daya reaktor 100 kW di Yogyakarta. Serta, reaktor di Serpong, Tangerang, berdaya 30 Mw.  

Namun masalah keamanan menyangkut radiasi, dana pembangunan yang besar serta kekhawatiran wilayah Indonesia yang rawan bencana, masih menjadi ganjalan pembangunan PLTN segera terwujud di Tanah Air. 

Indonesia pun dinilai masih memiliki sumber daya energ laini seperti batu bara dan gas.

Namun seiring berjalannya waktu sumber energi tersebut kian berkurang. Indonesia pun dinilai harus mulai mencari sumber energi baru dan terbarukan (alternatif) untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Salah satunya adalah PLTN.

Beberapa waktu lalu, Liputan6.com berkesempatan mewawancarai Kirill Komarov, Wakil Ketua Asosiasi Nuklir Dunia (World Nuclear Association/WNA). 

Menurut Komarov, keberadaan pembangkit nuklir bagi Indonesia akan sangat bermanfaat. Ini sebagai upaya menciptakan sumber energi baru terbarukan. Serta penanda partisipasi Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim (climate change). 

"Kita tahu bahwa mayoritas energi di Indonesia saat ini menggunakan batu bara. Namun kita tahu juga bahwa ini tidak baik bagi kesehatan manusia. Kita percaya energi nuklir terbarukan akan menjawab kepentingan ini semua, terutama bagi Indonesia," kata Komarov yang juga merupakan Deputy CEO dari BUMN Nuklir Rosatom State Atomic Energy.

Dia pun memberikan gambaran seberapa besar peluang Indonesia untuk membangun pembangkit energi nuklir. 

Berikut petikan wawancaranya:

1. Sejauh mana perkembangan pembicaraan pemerintah Indonesia untuk membangun pembangkit nuklir. Ada kesan pemerintah masih enggan melakukannya. Apa benar?

Sebetulnya tidak ditolak, pemerintah mengerti sekali tentang pembangkit nuklir ini merupakan isu yang tidak bisa diselesaikan dalam satu malam. Ini karena semua butuh persiapan yang matang. Butuh persiapan yang panjang untuk menyelesaikan ini semua. Perlu survei dan persiapan agar rencana pembangunan pembangkit ini dapat terlaksana.

Kita perlu menyiapkan semua elemen infrastruktur membangun pembangkit nuklir seperti legislatif, orang-orang berpengalaman dan juga regulasi. Dan tentu saja Indonesia bukan negara baru dalam hal ini, Indonesia punya Batam sebagai sumber nuklir yang sudah berabad-abad lamanya dan juga sebagai daerah development studies tentang nuklir.

Maka dari itu sebuah negara mesti yakin dan percaya pada pembangkit nuklir ini dengan menyiapkan semuanya dengan masak.

Ini merupakan misi dari International Energy Agency yang menyatakan bahwa elemen-elemen yang dibutuhkan suatu negara untuk turut serta dalam pembangunan nuklir ini terletak pada Indonesia.

Namun ada beberapa elemen yang kurang seperti tanggung jawab perusahaan untuk pengembangan nuklir tidak terpaut dengan kepentingan pemerintah. Di Indonesia, pembangkit nuklir tidak termasuk dalam hal yang dilarang serta dalam kebijakan energi di Indonesia juga memungkinkan untuk membangun pembangkit nuklir ini.

Dan sekarang kita mempunyai misi yang tergabung dalam asosiasi pembangkit nuklir dunia yaitu sebagai NGO nuklir terbesar di dunia yang terdiri dari 160 perusahaan dari berbagai belahan dunia yang terlibat dalam berbagai bisnis nuklir.

Dan kita semua di sini mengundang para akademisi Indonesia untuk hadir memberikan solusi yang bermanfaat bagi konstruksi atau pembangunan pembangkit nuklir di Indonesia.

Kenapa ini krusial?. Karena pembangkit nuklir tak hanya berfungsi sebagai sumber daya alam namun juga berguna sebagai perkembangan suatu negara di bidang teknologi. Yang mana akan menciptakan lapangan kerja baru di bidang teknologi, yaitu orang-orang dengan educated background yang tinggi.

Dan kita melihat banyak negara, ter-influence atau ikut serta dalam membangun pembangkit nuklir dalam hal atau kepentingan ekonomi, untuk meningkatkan GDP. Ini benar-benar solusi nasional. Dan kita sungguh-sungguh respect pada pemerintah Indonesia yang ingin berkontribusi dengan memberikan solusi tersebut.

Keberadaan pembangkit nuklir bagi Indonesia akan sangat bermanfaat, karena ini berkaitan dengan partisipasi Indonesia dalam climate change, bagaimana negara ini turut andil dalam pengurangan emisi.

Kita tahu bahwa mayoritas energi di Indonesia saat ini menggunakan batu bara. Namun kita tahu juga bahwa ini tidak baik bagi kesehatan manusia. Kita percaya energi nuklir terbarukan akan menjawab kepentingan ini semua, terutama bagi Indonesia.

 

Pada bulan Maret 2016, dalam rangka pelaksanaan program start-up fisik dari Power Unit Inovatif 6 yang merupakan unit pertama di generasi "3 +" seri, pemuatan bahan bakar VVER 1200 inti reaktor mulai. (Liputan6.com/Nurmayanti)

2. Salah satu ganjalan Indonesia belum mau membangun PLTN terkait masalah keamanan seperti radiasi. Bagaimana untuk meyakinkan bahwa hal ini kepada masyarakat?

Saat ini kami sedang membangun PLTN the generation 3 plus, dan ini benar-benar aman. Jika Anda melihat data statistik, kecelakaan yang terjadi pada bidang nuklir merupakan yang terendah dibanding bidang-bidang lain. Ambil contoh pembangkit gas, batu bara.

Kami menawarkan pada negara-negara lain dengan solusi yang teruji, yaitu solusi teknologi. Saya tidak mungkin menjabarkan  manfaat teknologi secara detail, namun ambil contoh, jika kau mampu menyediakan informasi yang benar-benar terbuka pada masyarakat, maka kau akan mengambil dan menyentuh hati mereka. Karena masyarakat dapat diraih melalui pertukaran dialog.

Jika Anda mampu mengkomunikasikan dengan orang-orang, maka masyarakat tak akan mempunyai ketakutan apapun terkait hal ini. Masyaraka perlu akses langsung terhadap informasi agar mendapat kejelasan.

Jika kau mampu menyebutkan apa apa saja manfaat dari pembangkit nuklir ini, tidak hanya pekerjaan yang stabil, gaji yang baik, kesempatan-kesempatan yang baik bagi pendidikan anak, maka orango-orang tak ragu dengan keberadaan PLTN.

 

 

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Novovoronezh adalah pembangkit pertama di dunia yang memiliki fasilitas reaktor water cooled dan water-moderated di dunia, yang terletak di Kota Boronez, Rusia. (Liputan6.com/Nurmayanti)

3. Apabila Indonesia menyetujui membangun PLTN, wilayah mana kira-kira yang cocok, dengan mempertimbangkan banyak daerah Indonesia rawan bencana seperti gempa?

Jika Anda melihat Fukushima Japan, yakni daerah yang tinggi rawan gempa, diserang gempa dan tsunami, pembangkit nuklir di wilayah ini tidak hancur. Dia tetap berdiri kokoh. Itu didirikan 40 tahun lalu dan ia tetap stabil dalam keadaan tersebut.

Saat ini pembangkit nuklir dibangun atau didesain untuk tetap kokoh menghadapi berbagai macam bencana alam seperti gempa bumi, tsunami dan lainnya. Setahu saya, Batam sudah melakukan survei tempat-tempat mana saja yang mungkin untuk dibangun pembangkit nuklir dan banyak tempat yang berpotensi untuk dibangun pembangkit nuklir  ini.

4. Beberapa waktu lalu pemerintah melalui Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ke Amerika untuk mempelajari pembangkit nuklir thorium, apa pendapat Anda tentang ini?

Itu adalah hak Indonesia untuk memilih bidang-bidang ilmu yang mereka yakini. Setahu saya saat ini pembangkit nuklir hadir dengan manfaat yang lebih advance sehingga ini menjadi tugas pemerintah Indonesia untuk memilih secara hati-hati manfaat apa yang ingin diraih.

Ambil contoh India, mereka juga mempunyai pembangkit nuklir dan membangun sebuah teknologi light water reaction, semua sangat tersedia dan mungkin untuk dipilih.

5. Selain keamanan, salah satu masalah Indonesia masih enggan membangun pembangkit nuklir terkait dana yang dinilai mahal?

Banyak yang beranggapan bahwa nuklir merupakan energi termahal di dunia. Faktanya, nuklir merupakan energi termurah di dunia. Ini semua bergantung dari apa yang Anda bandingkan. Bahkan di AS, Eropa timur, Jerman, China, Perancis, nuklir merupakan energi termurah di dunia.

6. Jadi apa solusi terkait hambatan masalah dana ini?

Kita punya modul dan sudah diaplikasikan ke banyak negara. Dan modul-modul ini digunakan di India, Bangladesh, Hungaria, Mesir. Dan saya yakin ini juga tersedia bagi Indonesia. Mungkin bisa commercial modul yang diaplikasikan di Turki.

7. Di Asia, seberapa banyak pembangkit nuklir yang sudah dibangun?

Kami baru saja menyelesaikan satu unit di China, di India sudah mendirikan 4 unit, di Bangladesh membangun 2 unit, dan Turki 4 unit. Di Yordania kami berencana membangun 2 unit. Jadi 5 negara.

8. Bagaimana dengan negara di Asia Tenggara?

Negara-negara di ASEAN juga tengah mempertimbangkan untuk mambangun PLN. Seperti Filipina yang tampaknya serius membangun pembangkit nuklir ini. Malaysia juga demikian. Thailand, Vietnam beberapa waktu lalu telah ada rencana untuk mulai membangun PLTN meski sekarang menunda konstruksinya. Mereka hanya menunda dan bukan membatalkan.

9. Kami ketahui jika perwakilan Rosatom kembali menemui Menteri Koordinator Luhut Pandjaitan. Apa hal yang ditawarkan Rosatom kepada pemerintah kami?

Kami tidak ingin menyebutnya sebagai penawaran, tapi kami membuka dialog untuk membantu dan berbagi pengalaman kepada Indonesia mencari solusi bagaimana membangun pembangkit nuklir.

Saya percaya nuklir sangat penting dan berguna untuk Indonesia. Ini akan bermanfaat pada ilmu sosial, pendidikan, dan teknologi bagi Indonesia. Dan dari pengalaman kami, ini bukan hanya sumber daya alam tapi juga berkaitan dengan perkembangan bagi suatu negara.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya