Sriwijaya FC Gagal ke Final, Hamka Hamzah Fokus ke Liga 1

Sriwijaya FC gagal ke final Piala Presiden 2018, Hamka Hamzah memilih fokus ke Liga 1.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 15 Feb 2018, 16:11 WIB
Bek Sriwijaya FC Hamka Hamzah. (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

Palembang - Sriwijaya FC gagal melangkah ke final Piala Presiden 2018 setelah kalah 0-1 dari Bali United pada leg kedua semifinal di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (14/2/2018). 

Sriwijaya FC yang bermain imbang tanpa gol dengan Bali United di leg pertama semifinal, Minggu (11/2/2018), akhirnya kalah 0-1 di leg kedua karena gol yang dicetak Demerson Bruno Costa pada menit ke-81 pertandingan. Satu-satunya gol yang dicetak oleh Bali United itu memastikan langkah Laskar Wong Kito di Piala Presiden 2018 terhenti.

Baca Juga

  • 7 Fakta Sukses Bali United ke Final Piala Presiden
  • 5 Fakta Menarik Setelah Bali United Lolos ke Final Piala Presiden 2018
  • Demerson: Bali United Layak Melawan Persija di Final Piala Presiden

Kapten Sriwijaya FC, Hamka Hamzah, menegaskan tak ada masalah dengan kegagalan timnya melangkah ke final Piala Presiden 2018. Hamka mengingatkan bahwa Piala Presiden hanya merupakan turnamen pramusim yang dijalani oleh timnya.

"Kalah atau menang bukan masalah. Kami tidak punya target di Piala Presiden. Liga 1 merupakan tujuan kami. Ini hanya persiapan," ujar Hamka Hamzah usai pertandingan.

Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, pertandingan-pertandingan yang dijalani Sriwijaya FC di Piala Presiden 2018 adalah sebuah persiapan, baik fisik, mental, maupun taktik untuk menghadapi Liga 1.

"Ini adalah persiapan untuk memperbaiki tim. Pertandingan yang akan datang nanti tentu ada tekanan yang harus bisa ditangani. Saya rasa penting bagi pemain untuk bangkit dengan cara menatap pertandingan-pertandingan selanjutnya," ujar Rahmad Darmawan.

Soal performa anak asuhnya di Gianyar, Rahmad Darmawan mengaku hanya ada sedikit celah yang disebabkan oleh adanya pergantian pemain yang membuat tugas sebagian pemain berubah. Namun, menurutnya itu adalah hal yang wajar dan bukan merupakan kesalahan dari timnya.

"Satu momen yang akhirnya menjadi keuntungan untuk Bali United. Ada beberapa tugas pemain yang berubah setelah adanya pergantian pemain. Hal itu membuat pengawalan menjadi berubah dan kurang baik. Namun, saya tidak menyalahkan pemain atas masalah tersebut," ujar pelatih Sriwijaya FC itu.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya