Liputan6.com, Jakarta Niat lepas dari jerat narkoba sudah ada, tapi tidak tahu harus memulai dari mana? Langkah tepat yang bisa dilakukan adalah dengan mendatangi klinik atau rumah sakit yang menyediakan layanan rehabilitasi narkoba.
"Sudah dari 2011 kami mengumumkan tolonglah datang ke klinik. Di setiap BNN Propinsi di setiap daerah sudah ada klinik bagi mereka yang mau disembuhkan atau dihilangkan (dari ketergantungan narkoba)," kata Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) dr. Diah Setia Utami, SpKJ, MARS.
Advertisement
Menurut Diah, dengan mendatangi layanan rehabilitasi narkoba seseorang jadi punya kesempatan lebih besar berhenti. Apalagi mengingat jenis narkoba sabu misalnya beredar luas dan mudah didapatkan.
Niat, itu memang jadi modal utama untuk berhenti. Kerap kali ada pengguna yang ingin berhenti tapi putus berobat sehingga gagal berhenti konsumsi narkoba. "Harusnya enam bulan lakukan pengobatan tapi tiga bulan sudah berhenti," kata Diah saat dihubungi Health-Liputan6.com Kamis (15/2/2018).
Saksikan juga video menarik berikut:
Rahasia pasien dijaga
Diah menegaskan ketika ada pengguna narkoba yang ingin lepas dan mendatangi fasilitas layanan kesehatan bakal dijaga rahasianya.
"Kan yang mengerjakan dokter, yang di klinik BNNP itu yang ngerjain dokter. Kalau menyebarkan data itu berarti melanggar praktik kedokteran. Jadi kami enggak boleh ngasih data ke siapa pun," kata Diah.
Pengguna narkoba yang ingin berhenti pun tak perlu takut ditangkap. Yang penting adalah niat untuk berhenti mengonsumsi narkoba. "Tidak ada penangkapan pada fasilitas layanan kesehatan. Enggak perlu takut," tegasnya.
Jika tak ingin langsung datang ke layanan rehabilitasi narkoba, Diah mengatakan bisa juga mendaftar terlebih dahulu lewat internet. Yakni mendaftar lewat Sistem Informasi Rehabilitasi Narkoba - SIRENA dengan mengunjungi laman resmi BNN.
Advertisement
