Liputan6.com, Uttarakhand - Polisi wilayah Uttarakhand, India menangkap seorang wanita yang berpura-pura menjadi seorang pria demi menikahi dua orang gadis.
Rupanya, ada motif di balik kasus penipuan ini. Ia menikahi dua wanita hanya demi mendapatkan mahar.
Dikutip dari laman Hindustan Times, Kamis (16/2/2018), anggota polisi bernama Janmejay Khanduri mengatakan, wanita yang menyamar jadi pria itu bernama Sweety Sen.
Wanita itu berasal dari Bijnore Uttar Pradesh, India. Menurut polisi, ada hal yang membuatnya dapat mengelabui dua orang korban.
Baca Juga
Advertisement
"Wanita itu biasa berpose sebagai pria dalam segi penampilan, sehingga bisa memikat perempuan lain lewat akun Facebook dan menikahi mereka," ujar Khanduri.
Polisi mengatakan, Sen membuat akun Facebook atas nama Krishna Sen sejak tahun 2013 dan memasang foto dengan tampilan seperti pria tulen.
Lewat Facebook, ia mengobrol dan memikat sejumlah wanita. Yang sudah kemakan cinta palsu, baru ia nikahi.
Selain mengaku sebagai pria, ia juga menyebut kepada sejumlah wanita bahwa ia adalah anak dari seorang pengusaha bola lampu dari Aligarh, India.
Kepada polisi, Sen mangatakan bahwa ia berprilaku tomboi sejak kecil dan sudah lama berpura-pura sebagai anak laki-laki.
Ia juga memotong rambut, mengendarai motor dan mengisap rokok layaknya cowok macho. Kini polisi India masih menyelidiki kasus tersebut.
Saksikan video menarik berikut ini:
Suami di India Curi Ginjal Istri
Bicara soal mahar, maka ada kasus yang baru-baru ini sedang jadi perbincangan di India.
Ginjal seorang wanita di India dilaporkan dicuri sebagai ganti uang mahar. Suami dan kakak iparnya ditahan setelah polisi mendapat laporan bahwa keduanya mencuri ginjal.
Menurut laporan media India, suami perempuan asal Bengal Barat itu mengusulkan operasi usus buntu bagi istrinya yang menderita sakit perut berkepanjangan pada dua tahun lalu.
Namun pada akhir 2017, dua pemeriksaan medis terpisah mengungkap bahwa perempuan tersebut kehilangan satu dari dua ginjalnya.
Dikutip dari BBC, pada 8 Februari 2018, ia pun menuduh suaminya yang melakukan hal itu. Pasalnya, suaminya sering meminta mahar pernikahan.
Di India, pengantin perempuanlah yang biasanya membayar mahar ke pihak laki-laki. Namun, praktek itu telah dilarang di India sejak 1961.
Kepada media India, korban bernama Rita Sarkar tersebut mengatakan bahwa ia merupakan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) karena persoalan mahar selama bertahun-tahun.
"Suamiku membawaku ke klinik swasta di Kolkata, di mana ia dan staf medis memberitahuku bahwa kau akan baik-baik saja setelah radang usus buntuku diangkat melalui operasi," demikian laporan Hindustan Times yang mengutip pernyataan Rita.
"Suamiku memperingatkanku untuk tak memberi tahu soal operasi di Kolkata kepada siapa pun," imbuh dia.
Beberapa bulan setelah menjalani operasi, ia merasa tak sehat dan keluarganya pun membawanya ke dokter.
Hasil pemindaian menunjukkan hasil yang mengejutkan. Ia kehilangan salah satu ginjalnya. Pemeriksaan medis kedua pun mengonfirmasi diagnosis tersebut.
"Aku lalu memahami mengapa suamiku memintaku untuk tetap diam soal operasi itu," kata Rita.
"Ia menjual ginjalku karena keluargaku tak mampu memenuhi permintaan maharnya," imbuh dia.
Inspektur polisi Udayshankar Ghosh mengatakan bahwa ia menduga adanya keterlibatan sebuah usaha penipuan.
"Kasus telah didaftarkan berdasarkan ketentuan Transplnatasi Organ dan Jaringan Manusia. Kami juga telah menuduh tiga orang yang berusaha membunuh mempelai wanita," ujar Ghosh seperti dimuat dalam The Telegraph India.
Advertisement