Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mengubah julukan Tanjakan Emen menjadi Tanjakan Aman. Tujuannya, pemerintah berharap kecelakaan yang menelan banyak korban jiwa tidak lagi terulang.
Pernyataan ini disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI, Budi Setiyadi usai meninjau lokasi bersama Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Ali Hasan, pihak Jasa Raharja, serta Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kamis (15/2).
Advertisement
"Kami sudah berdoa untuk keselamatan bersama dan untuk para arwah korban agar diterima di sisi Tuhan. Mudah-mudahan, ini adalah kejadian yang terakhir di Tanjakan Aman ini," katanya.
Dia menyatakan, kecelakaan bus Premium Passion pada Sabtu (10/2) lalu adalah kecelakaan terparah pada tahun ini setelah sebelumnya kejadian yang sama pernah terjadi pada 2012 dan 2014 di Tanjakan Emen.
Dengan adanya rentetan kecelakaan ini, Budi mengatakan, akan langsung memasang rambu-rambu untuk memberitahukan kepada pengendara agar berhati-hati karena banyaknya tanjakan dan tikungan tajam di jalur ini.
Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum Jawa Barat juga akan membangun jalur penyelamatan (escape road) di Tanjakan Aman Subang jika sebuah mobil dirasa tidak prima.
Setelah rambu-rambu ini dipasang, dia berharap masyarakat dan aparat keamanan bisa menjaga dan memeliharanya. Sebab, beberapa kali alat atau sarana dan prasarana keselamatan yang sudah dipasang kerap hilang.
"Alat-alat yang kita pasang seperti penerangan jalan umum (PJU) dan lampu jalan, baterainya ada yang hilang," tuturnya.
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Tanjakan Emen, Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu sore, 10 Februari 2018. Insiden ini melibatkan sebuah bus dan satu sepeda motor.
Ada tiga bus pariwisata yang mengangkut 150 rombongan wisata kelompok Koperasi Permata dari Kampung Legoso, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Dalam perjalanan pulang dari arah Bandung, rombongan hendak mampir ke Ciater, Subang, sehingga melintasi Tanjakan Emen. Arus lalu lintas saat itu terbilang sedang.
Bus yang dikemudikan Amirudin turun tak terkendali dan berkelok. Satuan Lalu Lintas Polres Subang dalam keterangan tertulis menyebutkan, bus menabrak sebuah sepeda motor Honda Beat T 4382 MM. Setelah itu bus menabrak tebing di sebelah kiri jalan dan terguling.
Kecelakaan maut diduga karena rem blong. Hal itu diperkuat oleh pernyataan Kapolres Subang Muhammad Joni yang menyatakan bahwa cuaca sore itu bagus.
“Cuaca bagus saat itu,” ujar Joni, 10 Februari 2018. Selain itu, jalanan aspal juga tidak rusak alias mulus.
Sampai saat ini korban tewas akibat kecelakaan di Tanjakan Emen tercatat mencapai 27 orang.
Sumber: Merdeka.com
Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement