Dengan Pelukan Tulus, Wanita Ini Hasilkan 80 Dollar per Jam

Dengan bermodalkan pelukan dan ketulusan untuk membantu orang lain, wanita ini mampu hasilkan pundi-pundi uang yang cukup besar

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Feb 2018, 19:00 WIB
Ilustrasi Foto Pasangan Romantis (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Untuk Anda yang merasa tidak pernah mendapat pelukan, mungkin ini saatnya menyewa jasa pemeluk profesional.

Sebuah video yang dibagikan oleh akun Facebook 60 Second Docs menunjukkan bagaimana jasa seorang pemeluk profesional.

Ditulis pada Jumat (16/2/2018), seorang wanita bernama Fei, menawarkan jaasanya sebagai seorang pemeluk profesional.

Pekerjaan ini cukup menjanjikan. Dalam satu jam, Fei mampu mendapatkan pendapatan hingga 80 Dollar.

"Kami melakukan pelukan, berpegangan tangan, bernapas bersama, terkadang berbincang-bincang. Terkadang kami hanya diam, lalu kami berpelukan," cerita Fei dalam video tersebut.

Tidak hanya menjadi seorang pemeluk profesional, dia juga melakukan workshop seputar kepedulian dan sentuhan. Selain itu, dia juga bertemu dengan kliennya satu per satu.

Pekerjaannya terkadang salah diartikan sebagai penjaja seks. Namun, menurutnya itu berbeda.

"Pekerjaan seks sangat penting dan dibutuhkan. Bukan itu yang saya tawarkan. Pelayanan yang saya tawarkan benar-benar murni karena cinta," kata Fei.

Orang-orang yang membayar untuk jasanya, seringkali dianggap benar-benar putus asa. Namun, menurutnya bukan itu. Menurut Fei, orang-orang yang membayarnya untuk mendapat pelukan hanya haus akan afeksi. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 


Kebutuhan Genetik

Menjadi pemeluk profesional juga ditekuni oleh Saskia Larsen. Seorang aktris dan terapis pijat.

Dikutip dari tulisannya di Prevention, dia telah menjadi pemeluk profesional sekitar dua setengah tahun. Dia juga bergabung dengan situs Cuddlist, sebuah layanan pemeluk profesional.

Menurutnya, pekerjaan ini menjadi pengalaman yang membuka hatinya. Dia mengaku kagum melihat betapa cepat dan mudahnya manusia bisa terikat.

"Dengan berpelukan, kita mengakui bahwa manusia memiliki kebutuhan genetik untuk sebuah sentuhan. Ini adalah karakteristik DNA kita. Kita hidup berkelompok, kita saling membutuhkan. Berpelukan membuat kita merasa sangat aman dan dekat," kata Larsen dalam tulisan tersebut.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya