Liputan6.com, Bandung - Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez memiliki cara tersendiri untuk membuat anak asuhnya terus berkembang. Salah satunya dengan memanggil para pemain Maung Bandung satu persatu dan mendapatkan wejangan langsung dari Gomez.
Pelatih fisik Persib, Yaya Sunarya mengatakan langkah ini jadi salah satu opsi agar para pemain mampu beradaptasi keinginan Gomez dalam menjalankan taktiknya.
Baca Juga
Advertisement
Seperti Febri Hariyadi mendapat intruksi agar tidak terlalu banyak dalam menggiring bola atau melakukan umpan silang ke dalam kotak penalti lawan.
"Coach mencoba membicarakan ini dengan session secara persuasif dengan memanggil beberapa pemain dengan memberi materi taktikal secara terori dan ini salah satu hal yang dilakukan oleh coach agar pemain mengerti apa yang diinginkan coach."
"Salah satunya itu, seperti Febri tidak melulu penetrasi ke sayap dan crossing tapi dia bisa juga back pass ke gelandang , dari gelandang kita mulai lagi itu switch dari sebelah kanan ke sebelah kiri lalu kita ada direct ke striker, beberapa variasi itu yang dibenahi," kata dia.
Berbenah
Yaya menambahkan banyak hal yang harus dibenahi. Seringnya kehilangan bola saat menguasai pertandingan menjadi perhatian termasuk transisi permainan.
"Terkait latihan coach bikin taktik dari apa yang sudah kita buat hasi uji coba dan coach lihat ada beberapa hal yang harus diperbaiki dan kita coba buat transisi dari goalkeeper kemudian kita punya bola, attackingnya gimana kita bikin gimana cara variasi menyerang," kata dia.
Advertisement
Program TC
Disinggung soal program ke depan seperti kembali melakukan pemusatan latihan, Yaya menegaskan hingga saat ini belum mendapatkan perintah resmi dari Gomez.
"Agenda sih sebetulnya coach ada latihan game lagi," kata Yaya.
"Entah di salah satu kota atau gimana dan ini terus akan berlanjut sampai menjelang liga pada tanggal 10 (Maret). Cuma kita harus kordinasi dengan beberapa tim dan tempat yang akan kita kunjungi. Agak sulit misalnya salah satu tempat atau kota yang akan singgahi ternyata belum siap, kita harus kordinasi," ujarnya menambahkan.
(Kukuh Saokani / Bandung)
