Gelandang AC Milan Nyaris Pensiun dari Timnas Argentina

Biglia tinggalkan Lazio untuk membela AC Milan musim panas lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Feb 2018, 13:45 WIB
Gelandang asal Argentina, Lucas Biglia, tinggalkan Lazio untuk membela AC Milan. (AFP/Roslan Rahman)

Liputan6.com, Milan - Gelandang AC Milan Lucas Biglia mengaku hampir pensiun dari Timnas Argentina. Momen itu terjadi seusai kekalahan dari Chile pada final Copa America 2016.

Ketika itu, ia hampir mengikuti jejak Lionel Messi. “Saya akui, saya pernah berpikir untuk meninggalkan sepak bola internasional setelah Copa America. Ketika saya gagal menendang penalti di final, saya bertanya pada diri saya, ‘apa perlu tetap menjalani ini?’" kata Biglia, dilansir La Nacion.

"Seiring bergulirnya waktu, saya lebih tenang dan target baru muncul di pikiran. Saya menyadari saya ingin terus membela negara dan bermain untuk turnamen penting,” sambungnya.

Argentina sempat diguncang prahara ketika Messi memutuskan pensiun usai kekalahan di Copa America 2016. Namun, bintang Barcelona itu kemudian berubah pikiran.

“Tidak ada yang menyangka kami akan lolos ke final waktu itu. Tapi begitu tampil di final dan kalah, media menghancurkan kami. Mereka merusak ikatan antara kami dengan fans,” kata Biglia.

“Lalu, ada pula tayangan yang ditampilkan media, tentang siapa-siapa saja pemain yang berteman dengan Messi dan siapa yang tidak, yang kemudian akan dibekukan karena kalau tidak berteman. Ada semacam niat untuk menghancurkan hubungan kami dan itu akan selalu merusak. Orang Argentina merusak diri sendiri,” jelas mantan gelandang Lazio itu.


Kasus Klose

Aksi pemain Milans, Lucas Biglia (kiri) berebut bola dengan pemain Ludogorets, Jody Lukok pada laga 32 besar Liga Europa di Ludogorets Arena, Razgrad, Bulgaria, (15/2/2018). AC milan menang 3-0. (AP Photo)

Biglia tidak sepakat bila pemain veteran dipaksakan bermain untuk timnas. Ia membuat pengecualian bagi striker legendaris Jerman, Miroslav Klose, yang masih berpartisipasi pada PIala Dunia 2014 di usia 36 tahun.

“Di 2014, Jerman membawa pemain yang sudah berusia 36 tahun karena satu alasan, yakni supaya si pemain bisa mengakhiri kariernya sebagai top scorer sepanjang masa Piala Dunia,” katanya.

“Sementara di Argentina, kami terus menerus mempertanyakan dan meragukan pemain yang bisa berandil bagi timnas. Mereka menampilkan pertunjukan dan orang-orang membelinya, lalu menghadirkan frustasi kepada penonton di stadion,” Biglia menambahkan.


Jawab Kritik Maradona

Baru-baru ini, legenda Argentina, Diego Maradona menyebut Biglia sebagai contoh pemain yang tak pantas masuk skuat Tim Tango.

Namun, Biglia enggan menanggapi. “Saya hargai pendapat beliau. Dia adalah idola dan saya akan mengenangnya dengan status itu,” katanya.

Selain itu, Maradona juga menyebut kalau striker Juventus, Gonzalo Higuain lebih baik ketimbang bomber Inter Milan, Mauro Icardi. Terhadap kabar ini, Biglia kembali mempertanyakan media.

“Itu adalah pertunjukan lain yang ditampilkan media. Mereka juga menanyakan striker yang saya inginkan. Sosok yang selalu saya pilih adalah Pipa (panggilan Higuain). Bukan karena kami berteman, tetapi itu murni pendapat saya. Dia memiliki kualitas yang saya inginkan dari striker utama,” tandas Biglia. (Abul Muamar)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya