Liputan6.com, Jakarta Dari berbagai makanan penangkal kanker, si buah biru alias bluberi tak luput dari sebutan makanan super. Dalam sebuah penelitian, blueberry bahkan disebut dapat meningkatkan efikasi pengobatan kanker.
"Terapi radiasi tetap merupakan perawatan utama untuk kanker serviks. Tapi buah ini bisa mengurangi efek penggunaan radiasi berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker," kata penulis utama studi, yang bekerja di School of Medicine di University of Missouri-Columbia, dan rekan-rekannya dalam Pathology and Oncology Research.
Advertisement
Menurut Fang, radiasi adalah pilihan pengobatan yang baik. Namun, kerusakan sel sehat selalu terjadi.
Untuk itu, para peneliti menguji apakah ekstrak bluberi dapat digunakan sebagai radiosensitizer, yang merupakan senyawa yang membuat sel kanker lebih rentan terhadap terapi radiasi.
Saksikan juga video berikut ini:
Hasil studi
Dalam penelitian sebelumnya, Dr. Fang dan rekannya mengungkapkan bahwa resveratrol--senyawa yang ada dalam anggur dan anggur merah membantu melawan sel kanker prostat dari efek terapi radiasi.
Para peneliti mencatat bahwa bluberi juga mengandung resveratrol, serta flavonoid. "Flavonoid adalah bahan kimia yang memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antibakteri."
Tim tersebut lantas menguji apakah ekstrak blueberry pada sel kanker manusia untuk penelitian terbaru mereka. Ekstrak diuji sendiri dan dikombinasikan dengan terapi radiasi. Efek ini dibandingkan dengan terapi radiasi saja, melansir laman Medicalnewstoday, Sabtu (17/2/2018).
Hasilnya, terapi radiasi saja mengurangi jumlah sel kanker hingga 20 persen, Sedangkan penambahan ekstrak bluberi dapat menurunkan 25 persen sel kanker.
Namun, ketika ekstrak blueberry dan terapi radiasi digabungkan, jumlah sel kanker serviks manusia turun sekitar 70 persen.
Advertisement