Liputan6.com, Jakarta - TKI Adelina Lisao ditemukan dalam kondisi tak berdaya di rumah majikannya di Bukit Mertajam, Malaysia, dan meninggal usai dibawa ke rumah sakit. Dia diduga kuat menjadi korban penyiksaan dan penelantaran.
Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemi Francis mendesak pemerintah segera mengusut tuntas kematian Adelina.
Advertisement
Fary mendesak pemerintah untuk melakukan langkah-langkah serius dalam menuntaskan kematian TKI Adelina asal Desa Abi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut.
"Sudah ulang-ulang TKI asal NTT meninggal di tempat kerjanya. Saya meminta Pemerintah Indonesia dan Pemerintah NTT segera mengusut tuntas kasus ini," ujar Fary kepada Liputan6.com, Sabtu 17 Februari 2018.
Dia menyayangkan jika sampai saat ini belum ada tindakan apapun dari pemerintah. Posisi pemerintah, lanjut dia, harus bersama warga. Pemerintah harus segera mengambil tindakan, terlebih ketika ada warganya yang tewas di negara lain.
"Pemerintah jangan melihat kematian TKI asal NTT ini karena kedatangannya ke Malaysia secara ilegal. Namun, yang paling utama adalah respons kemanusiaan pemerintah terkait meninggal warganya secara tidak wajar," kata Fary.
Jika masalah seperti ini terus dibiarkan, maka para WNI yang bekerja di luar negeri bisa mendapat perlakuan semena-mena seperti TKI Adelina.
"Kita ambil contoh kasus TKI Mariance Kabu, asal Desa Polli, yang meninggal karena disiksa majikannya. Sayangnya, kasus kematian ini pun belum tuntas penanganannya," ujar Fary.
Korban Penculikan
Keluarga TKI Adelina Lisao (20), warga Desa Abi, Dusun 2, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, mendatangi Polres TTS, Selasa, 13 Februari 2018.
Mereka melaporkan perekrut Adelina yang diduga telah memalsukan identitas Adelina. Ibu kandung korban, Yohana Banunaek, mengatakan, Adelina diculik orang tak dikenal pada Agustus 2015. Saat itu, kata dia, Adelina masih berumur 17 tahun.
Orang tersebut, kata Yohana, datang ke rumah dan menyampaikan niat untuk mempekerjakan Adelina ke Malaysia kepada orangtua korban. Namun, rencananya ditolak orangtua korban.
Karena ditolak, tanpa sepengetahuan orangtua, keesokan hari, pria yang diduga sebagai perekrut Adelina itu membawa kabur Adelina.
"Kami tidak tahu siapa nama perekrut itu. Kami sempat cari ke keluarga tetapi tidak ada yang tahu. Sehingga kami berpikir Adelina sudah kabur dengan pria itu," tutur Yohana.
Advertisement
Tidur Bersama Anjing
Sebelumnya, kabar duka datang dari Malaysia setelah salah satu TKI yang disebut berasal dari Medan dikabarkan meninggal dunia. Ia diduga disiksa oleh sang majikan.
Menurut tetangga, seperti dikutip dari Asia One, Senin, 12 Februari 2018, wanita yang belakangan diketahui bernama Adelina itu dipaksa tidur dengan anjing Rottweiler di teras selama lebih dari sebulan hingga ditemukan tim penyelamat pada Sabtu, 10 Februari 2018.
Adelina yang berusia 21 tahun didapati tengah duduk di teras, sehari sebelum meninggal. Ia terlihat terlalu takut untuk menanggapi tim penyelamat.
TKI Adelina hanya melirik dan menggelengkan kepalanya. Sementara, anjing jenis Rottweiler hitam terlihat terikat di sampingnya dan menyalak ke arah tim penyelamat.
Adelina lalu dibawa ke rumah sakit. Meski sudah mendapatkan penanganan, nyawa Adelina tak tertolong. Ia meninggal dunia pada Minggu, 11 Februari 2018, di rumah sakit.