Tes Urine Seluruh Artis saat Marak Kasus Narkoba, Perlukah?

Beberapa hari ini, Polda Metro Jaya menangkap tiga artis yang diduga menyalahgunakan narkoba. Ketiganya, yakni Fachri Albar, Roro Fitria, dan Dhawiya Zaida.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 18 Feb 2018, 07:06 WIB
Sejumlah hasil tes urine yang dilakukan di Pool Bus Perum PPD di Tangerang Selatan, Senin (20/3). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari ini, Polda Metro Jaya menangkap tiga artis yang diduga menyalahgunakan narkoba. Ketiganya, yakni Fachri Albar, Roro Fitria, dan Dhawiya Zaida.

Fachri Albar ditangkap di kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan, Rabu 14 Februari 2018. tak Dia tak melakukan perlawanan saat Satuan Reserse Narkoba Jakarta Selatan menggerebek kediamannya.

Pada penggerebekan di rumah Fachri Albar tersebut, polisi berhasil mengamankan satu paket sabu seberat 0,8 gram, 13 butir Dumolid, satu butir Camlet, dan satu puntung ganja bekas pakai.

Ditresnarkoba Polda Metro Jaya juga resmi menetapkan artis Roro Fitria sebagai tersangka atas kepemilikan 2,4 gram sabu. Hasil pemeriksaan, Roro memesan sabu dari WH yang ditangkap lebih dulu di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Rabu 14 Februari 2018.

Saat menangkap WH, polisi memergoki WH terus mendapat telepon dari Roro. Malahan Roro Fitriaterus bertanya kapan barang haram pesanannya sampai.

Terakhir, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menangkap putra putri ratu dangdut Elvy Sukaesih terkait kasus narkoba. Total, ada 5 orang yang ditangkap dalam operasi Jumat 16 Februari 2018.

Kelimanya adalah putri bungsu Elvy, Dhawiya Zaida, Syehan (kakak Dhawiya), Ali Zaenal Abidin (kakak Dhawiya), Muhammad (pacar atau tunangan Dhawiya), dan Chauri (istri Syehan).

Mereka ditangkap di depan halaman garasi rumah Elvi Jalan Usaha No. 18 Rt 01 RW 05, Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur. Operasi penangkapan ini dipimpin Kasubdit I Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.

Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Badan Narkotika Nasional berperan aktif melakukan tes urine semua artis di Indonesia menyusul banyaknya artis yang tersandung narkoba di pada tahun 2018.

"Kita mendukung BNN untuk melakukan kerja sama dengan perhimpunan atau perkumpulan artis untuk melakukan tes urine. Rentetan tangkapan artis yang mengkonsumsi narkoba pada awal tahun ini menggambarkan rentannya profesi ini terhadap narkoba," kata Sahroni, di Jakarta, seperti dilansir Antara.

Ia mengingatkan artis selaku publik figur seharusnya mencontohkan hal positif kepada masyarakat. Ia berharap pada masa mendatang tak ada lagi artis yang tersandung narkoba.

"Kepada seluruh artis agar tetap menjaga profesionalisme sebagai penghibur masyarakat bukan membuat contoh negatif dengan mengonsumsi narkoba. Itu akan memalukan," pesan politikus Partai Nasdem ini.


Desakan yang Sama

Petugas memperlihatkan "urine sampel should" saat tes urine pegawai Kecamatan Larangan, Ciledug, Tangerang, Senin (25/4). 130 PNS dan non PNS se Kecamatan Larangan dites urine untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Desakan yang sama juga pernah datang dari organisasi masyarakat (ormas) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) usai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Gatot Brajamusti kepergok mengonsumsi narkoba di Nusa Tenggara Barat. Mereka meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) memeriksa urine para artis.

Ormas tersebut menyambangi kantor BNN di Cawang, Jakarta Timur, Jumat 16 September 2016. Mereka diterima Kabag Humas BNN Kombes Slamet Pribadi pada saat itu.

Ketua Bidang Otonomi DPP Pekat IB Lisman Hasibuan berharap BNN dapat memeriksa urine artis anggota Parfi yang jumlahnya lebih dari 1.000 orang. Hal itu merupakan langkah tegas dalam rangka pemberantasan narkoba di kalangan artis.

"Kedatangan kami terkait tertangkapnya Ketua Umum Parfi, Gatot. Makanya kami mendesak Pak Budi Waseso dalam rangka pemberantasan narkoba," tutur Lisman di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (16/9/2016).

Selain itu, ormas tersebut meminta pemeriksaan tes urine dilakukan terhadap kru film dan sutradara. Sebab, kata dia, potensi kalangan artis menggunakan narkoba sangatlah tinggi, sehingga perlu upaya pencegahan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya