Liputan6.com, Brasilia - Presiden Brasil memerintahkan tentara untuk mengambil alih komando pengamanan. Selain itu, orang nomor satu itu juga meminta agar militer membawahi polisi di Rio de Janeiro.
Langkah tersebut diambil presiden Brasil atas dasar geng narkoba telah "menguasai kota itu" secara keseluruhan, dan aksi kejahatan di jalanan yang kian meningkat.
Advertisement
"Saya mengambil tindakan ekstrem ini karena keadaan menuntutnya," kata Presiden Michel Temer setelah menandatangani keputusan tersebut seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (17/2/2018).
Dalam dekrit yang ditandatangani Jumat 16 Februari di istana Planalto di ibu kota Brasilia itu, mencakup seluruh negara bagian Rio. Bahkan termasuk wilayah metropolitan Rio de Janeiro yang berpenduduk 12 juta orang.
"Kejahatan terorganisir mengancam ketenangan bangsa kita. Oleh karena itu, kita baru saja meminta intervensi lfederal dalam menegakkan keamanan publik untuk Rio de Janeiro," jelas Presiden Temer.
Saksikan juga video menarik tentang Brasil di bawah ini:
Wewenang Penuh
Tentara sejatinya sudah mulai berpatroli di beberapa bagian Rio de Janeiro, namun keputusan hari Jumat itu memberi militer wewenang penuh atas operasi keamanan di negara bagian Rio.
Para jendral militer sebelumnya bertanggung jawab untuk mengamankan kota itu selama Olimpiade 2016.
Menteri Pertahanan Raul Jungmann mengatakan bahwa tentara tidak akan mengganti polisi lokal atau negara bagian di lapangan, namun akan memberikan dukungan logistik dalam operasi mereka melawan gembong narkoba.
Kongres Brasil diperkirakan akan meratifikasi keputusan tersebut dalam waktu 10 hari.
Advertisement