Gubernur Aceh Pilih Pesawat Mendarat Darurat ketimbang Lepas Parasut

Meski pesawat mendarat darurat di pantai Gampong Lam Awe, Aceh Besar, Gubernur Aceh dan Asisten II Setda Aceh selamat.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2018, 12:01 WIB
Sejumlah warga mengevakuasi pesawat Shark Aero PK S 121 yang dipiloti gubernur Aceh, Irwandi Yusuf seusai mendarat darurat di kawasan Ujong Pancu, Aceh Besar, Sabtu ( 17/2). Irwandi mendaratkan darurat pesawatnya di tepi pantai. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Liputan6.com, Banda Aceh - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, menyatakan lebih memilih mendarat darurat di bibir pantai dibanding melepas parasut yang tersedia di pesawat jenis Shark Aero yang dipilotinya tersebut.

"Kenapa saya tidak menggunakan parasut? Saya khawatir akan dibawa angin ke arah laut atau bisa tersangkut di atas atap rumah warga yang kemungkinan akan membuat cedera pada saat pesawat terjatuh," ucap Irwandi Yusuf di Pendopo Gubernur Aceh di Banda Aceh, Sabtu malam, 17 Februari 2018, dilansir Antara.

Pernyataan itu disampaikan Irwandi di sela-sela menyampaikan penyebab pesawat mendarat darurat yang dilakukan dirinya di kawasan bibir Pantai Gampong Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, menyusul minyak tidak naik sehingga mesin pesawat mati.

Irwandi mengaku pula, saat terjadi masalah pada mesin pesawat yang dilabeli Hanakaru Hokagata, ia tidak panik dan memberitahukan kepada Asisten II Setda Aceh, Taqwallah yang menemaninya terbang dari Calang Aceh Jaya menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, pesawat akan mendarat darurat.

"Saya sudah sampaikan ke Taqwallah bahwa kita akan mendarat darurat di bibir pantai dan dia mengatakan lanjutkan," kata Irwandi.

Menurut Gubernur Aceh, atas pertimbangan tersebut serta ilmu tentang penerbangan yang telah dia pelajari sebelumnya, ia tidak panik dan mengambil sebuah keputusan untuk pendaratan darurat di bibir pantai.

Dalam pendaratan darurat tersebut, Gubernur Aceh dan Taqwallah mengaku tidak terjadi apa-apa. Mereka mendarat dengan selamat.

Saksikan video di bawah ini:


Perbaikan Pesawat Butuh 3 Bulan

Warga mengevakuasi pesawat Shark Aero PK S 121 yang dipiloti gubernur Aceh, Irwandi Yusuf seusai mendarat darurat di kawasan Ujong Pancu, Aceh Besar, Sabtu ( 17/2). Belum diketahui penyebab pesawat tersebut harus mendarat darurat. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, menyatakan butuh waktu tiga bulan untuk perbaikan pesawat jenis Shark Aero yang dipilotinya, setelah rusak akibat mendarat darurat di kawasan pantai Lam Awe, Kecematan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

"Butuh waktu sekitar tiga bulan pesawat ini untuk diperbaiki karena terjadi kerusakan pada baling-baling depan dan patah sayap pada sisi kanan," ujar Irwansi Yusuf di pendopo Gubernur Aceh, Sabtu malam, 17 Februari 2018, yang dilansir Antara, Minggu (18/2/2018).

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela menyampaikan penyebab pendaratan darurat yang dilakukan dirinya di kawasan bibir pantai Gampong Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.

Ia menjelaskan, pesawat yang dilabeli Hanakaru Hokagata tersebut saat ini sudah diangkat dari lokasi kejadian. Rencananya, pesawat akan dikirim kembali ke negara pembuatnya untuk diperbaiki di Slovakia.

Menurut dia, karena pesawat tersebut baru dipakai beberapa bulan, biaya perbaikannya masih ditanggung oleh pabrik. Irwandi mengaku hanya mengeluarkan biaya pengiriman pesawat sekitar Rp 100 juta.

"Alhamdulillah dengan izin Allah dan doa dari semua kami mendarat dengan selamat," katanya.

 


Mendarat Darurat di Bibir Pantai

Warga mengevakuasi pesawat Shark Aero PK S 121 yang dipiloti gubernur Aceh, Irwandi Yusuf usai mendarat darurat di kawasan Ujong Pancu, Aceh Besar, Sabtu ( 17/2). Akibat mendarat darurat, pesawat mengalami patah pada kedua sayap. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Sebelumnya diberitakan, pesawat terbang mesin tunggal Shark Aero yang dipiloti Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, mendarat darurat di bibir Pantai Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, sekitar pukul 15.00 WIB, Sabtu, 17 Februari 2018.

Gubernur Aceh memang memiliki kegemaran terbang dengan pesawat terbang pribadinya. Ia memiliki lisensi penerbang pesawat mesin tunggal.

Kepala Polresta Banda Aceh, AKBP Trisno Riyanto, di lokasi kejadian, membenarkan pesawat terbang yang dipiloti Irwandi Yusuf mendarat tiba-tiba di kawasan bibir pantai Gampong Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

"Saya tidak tahu secara detail kronologinya, terkait adanya pesawat terbang mendarat darurat itu benar dan untuk Pak Irwandi Yusuf Aceh dalam keadaan sehat," ucap dia, dilansir Antara.

Kepala Polsek Peukan Bada, Inspektur Satu Polisi Firmansyah, menambahkan bahwa pendaratan pesawat terbang itu secara tiba-tiba diketahui saat pemegang otoritas navigasi Bandar Udara Sultan Iskandar Muda memberitahukan ada pesawat terbang yang mendarat tiba-tiba di lokasi Lam Awe, Peukan Bada, Aceh Besar.

"Kami dapat informasi dari Badan Keamanan Laut ada pesawat terbang yang mendarat di lokasi pantai Lam Awe, langsung kita ke lokasi" katanya.

Pantauan di lokasi kejadian, pesawat terbang Shark Aero yang dinamai Hanakaru Hokagata itu patah sayap di bagian kanan akibat mendarat mendadak. Warga sekitar lokasi dan daerah lainnya terus berdatangan untuk menyaksikan pesawat terbang milik Irwandi Yusuf yang mendarat darurat di bibir Pantai Lam Awe, Aceh Besar.

Saat itu, polisi juga berjaga-jaga di lokasi kejadian. Sementara, para teknisi juga terlihat membongkar sayap pesawat milik orang nomor satu di Provinsi Aceh itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya