Liputan6.com, Jakarta - Pabrikan mobil asal Inggris, McLaren sedikit bernafas legajelang balapan Formula One (F1) musim 2018. Pasalnya, mesin baru McLaren yang dipasok dari Renault telah dilakukan uji coba untuk pertama kalinya, dan hasilnya cukup memuskan.
Dengan dipasoknya mesin balap ini, membuat McLaren merasa memiliki harapan baru diajang balapan F1 musim ini.
Maklum, di tiga musim balapan sebelumnya, McLaren menelan pil pahit. Banyak drama dan insiden yang terjadi. Hal ini pun disebut-sebut lantaran mesin mesin kurang memuaskan yang dipasok dari pabrikan Jepang, Honda.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir Crash.net, Minggu (18/2/2018), keputusan McLaren untuk menghentikan kerjasamanya dengan Honda, maka McLaren harus melakukan pengganti mesin dan desain baru untuk musim 2018.
McLaren cukup yakin dengan hasil tes mobil barunya yang disuplai dari Renault. Mereka mengunggah sebuah rekaman video yang memperlihatkan detik-detik mesin Renault terbaru dilakukan uji coba.
“Sound on, volume up, it'#MCL33 fire up time. #BeBrave,” begitu tulis akun McLaren di Instagram.
Chief Engineering Officer McLaren Matt Morris mengatakan timnya sudah lebih siap dengan disuplai mesin baru Renault dibandingkan saat masih bermitra dengan Honda.
Hasil ini cukup kontras dengan hasil tes pra musim lalu saat masih menggunakan mesin dari Honda.
McLaren Anggap Honda Permalukan Fernando Alonso di F1 2017
Musim balap 2017 menjadi catatan terburuk bagi pembalap F1, Fernando Alonso. Sebab musim 2017, mantan juara dunia dua kali di 2005 dan 2006 itu hanya berada di urutan ke-15.
Posisi Alonso yang tergabung dalam tim McLaren-Honda tersebut dianggap sangat memalukan selama perjalanan karirnya. Akan tetapi, jebloknya prestasi Alonso di musim balap 2017 ini tak mau dianggap sebagai kesalahan McLaren semata.
Sebaliknya, Racing Director McLaren, Eric Boullier menyatakan, hal tersebut karena Honda yang membuat kualitas performa dan kehandalannya menurun. Bahkan tidak lebih baik dibandingkan musim 2015 dan 2016.
Boullier juga menyatakan, hal ini pula menjadikan pukulan keras bagi Alonso.
“Sebagai seorang rival, dia (Alonso) telah membuat persiapan mental di sepanjang musim dingin (awal musim 2017). Dan dia menggambarkan bagaimana musim seharusnya berlangsung, dan itu bahkan lebih memotivasinya karena dia mencoba terpaku pada targetnya,” ungkap Boullier, seperti dilansir Motorsport.com.
“Jadi datang di Barcelona, dan mendapati kemunduran pada performa mesin, itu menjadi campur aduk antara kesedihan, penghinaan dan frustrasi. Itu tidak baik,” tambahnya
Kata Boullier, akibat kekalahanya di lintasan, Alonso pernah mengutarakan kekecewaan dengan cara memukul sebuah dinding di ruangan paddock.
Hal tersebut diketahui terjadi setelah ajang Grand Prix di Singapura, di mana mobil McLaren yang dikemudikan Alonso tersingkir di tikungan pertama setelah start. Padahal itu menjadi moment balapan yang dianggapnya paling ketat selama musim 2017.
"Dia marah pada dirinya sendiri, sebab dia tahu, bahwa dia bisa berbuat lebih baik, dan menjadi yang terbaik. Dan dia perlu menunjukkannya. Saya pikir jika dia menang, dia juga akan meninju dinding," ucap Bouillier.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement