Liputan6.com, Washington DC - Beberapa bulan lalu, publik dikejutkan dengan pengakuan seputar UFO yang muncul dari Kementerian Pertahanan Amerika Serikat alias Pentagon.
Lembaga negara itu diam-diam menjalankan program rahasia yang tak terpikir bakal dilakukan lembaga pemerintah AS pada Abad ke-21; menyelidiki penampakan unidentified flying objects atau UFO dan hal-hal berbau alien lainnya.
'Piring terbang' mendadak menjadi perhatian Pentagon, setelah sejumlah anggota militer AS melihat penampakan benda serupa UFO, ketika melakukan tugas rutin mereka.
Baca Juga
Advertisement
Program rahasia bernama The Advanced Aerospace Threat Identification tersebut dimulai sejak 2007 oleh Departemen Pertahanan dan ditutup pada 2012. Pentagon mengaku telah menghabiskan jutaan dolar dalam setahun untuk membiayainya.
Laporan New York Times, Minggu 16 Desember 2017 mengabarkan, The Advanced Aerospace Threat Identification mendapat bagian sebesar US$ 22 juta atau sekitar Rp 300 miliar dari anggaran tahunan Pentagon yang kini mencapai US$ 600 miliar atau Rp 8,151 triliun.
Program ini adalah gagasan dari Harry Reid, seorang pensiunan senator Demokrat yang merupakan pemimpin mayoritas Senat saat itu. Akan tetapi, misinya sendiri dijalankan oleh mantan perwira intelijen militer Luis Elizondo yang pensiun dua bulan lalu.
Bertolak dari contoh di atas, ternyata, ada beberapa pejabat dari sejumlah negara lain yang secara terbuka terlibat atau mengetahui program seputar UFO dan alien yang terlaksana di dalam yurisdiksi pemerintahannya.
Dari beberapa contoh, berikut 4 pejabat negara yang terang-terangan soal UFO dan hal-hal lain yang berbau alien, seperti Liputan6.com kutip dari Toptenz (18/2/2018).
1. Kazem Finjan, Menteri Transportasi Irak (2016 - sekarang)
Finjan sempat menjadi tajuk berita utama internasional karena mengklaim bahwa bandara pertama di dunia dibangun di Irak 5.000 tahun yang lalu, yang berfungsi sebagai basis bagi para astronot bangsa Sumeria kuno untuk lepas landas dan menjelajahi tata surya.
Sang Menteri Transportasi membuat klaimnya pada sebuah konferensi pers di Kantor Gubernur Provinsi Dhi Kar, di mana sebuah bandara baru akan dibangun.
Situs itu dipilih oleh orang Sumeria kuno karena kondisi meteorologis yang menguntungkan,memungkinkan astronot kuno untuk lepas landas, mendarat, dan bermanuver dengan leluasa, aman, serta mudah. Menurut klaim Finjan yang mengutip pegiat pseudoscience Zecharia Sitchin -- pencetus teori Planet Nibiru.
Advertisement
2. Jimmy Carter, Gubernur Negara Bagian Georgia (1973)
Sebelum berstatus sebagai Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter pernah membuat klaim seputar penampakan UFO saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Negara Bagian Georgia pada tahun 1973.
Kejadian itu sendiri terjadi pada tahun 1969 dan disaksikan oleh beberapa orang lainnya karena mereka semua berdiri untuk menunggu dimulainya pertemuan Lions Club di kota kecil Leary, Georgia.
Menurut Carter, sebuah lampu hijau tiba-tiba muncul di langit barat sesaat setelah matahari terbenam, melayang sekitar 30 derajat di atas cakrawala dan sedikit demi sedikit bergerak ke arah mereka.
Kemudian berhenti di beberapa pohon pinus dan berubah warna menjadi biru, lalu merah, lalu putih, sebelum menghilang ke kejauhan sepenuhnya.
Meski begitu, Carter tidak pernah bisa menjelaskan penampakan tersebut.
Kejadian itu meninggalkan kesan tersendiri bagi sang calon presidan. Dan ia bersumpah untuk tidak pernah menertawakan lagi para saksi mata UFO.
Dia bahkan berjanji selama kampanye kepresidenannya untuk merilis "setiap informasi" yang bisa ia temukan seputar UFO -- meskipun dia kemudian mengingkari janji itu atas dasar keamanan nasional.
Namun, Presiden Carter pernah mengajukan penyelidikan terhadap sejumlah hal berbau UFO dan alien saat ia duduk di Gedung Putih. Tapi, baik Angkatan Udara, Angkatan Darat, Pentagon, dan NASA menolak dan tak memberikan jawaban kepada Carter atas investigasi itu.
3. Dmitry Medvedev, Mantan Presiden Rusia (2012)
Berbicara kepada wartawan usai sebuah konferensi pers pada 2012, Dmitry Medvedev, yang baru saja berstatus sebagai mantan Presiden Rusia, ditanya tentang eksistensi sebuah dokumen dan koper berisi rahasia negara yang dipegang oleh seorang Presiden Rusia.
Ia mengatakan, "Ada tas kerja dengan kode nuklir," jawabnya.
Medvedev melanjutkan, "Presiden juga diberi sebuah folder rahasia khusus ... berisi informasi tentang alien yang mengunjungi planet kita."
Dokumen itu, lanjutnya, disertai dengan sebuah "layanan khusus yang benar-benar rahasia" yang memantau dan mengendalikan alien di Rusia.
Ketika diminta untuk mengelaborasi detail pernyataannya, Medvedev berhenti berbicara, dan kemudian mengatakan, "Hal itu dapat menyebabkan kepanikan."
Meski Medvedev pada umumnya dianggap hanya bercanda, para saksi mata mengatakan bahwa ia terlihat serius. Dan Medvedev punya rekam jejak berkata jujur pada topik sensitif lainnya.
Tentu saja, Medvedev tidak mungkin mengungkapkan rahasia negara yang terawat dengan baik begitu saja kepada pers, baik yang tercatat atau tidak. Namun, komentarnya kala itu sempat menyebabkan keriuhan di internet.
Advertisement
4. John Podesta, Kepala Staf Gedung Putih (1998 - 2001)
UFO atau UAP (Unidentified Aerial Phenomena) -- seperti yang Hillary Clinton sebut -- pernah menjadi isu yang terbit-tenggelam dalam Pilpres AS 2016.
Bahkan Hillary dan beberapa petinggi Partai Demokrat lain pernah berjanji untuk membuka dan mengungkap berkas-berkas seputar UFO yang relevan.
Tapi ketua kampanyenya, John Podesta telah mengadvokasi pengungkapan hal serupa sejak bertahun-tahun sebelumnya.
Berbicara pada sebuah konferensi pers pada tahun 2002 (tidak lama setelah menjabat sebagai Kepala Staf Gedung Putih pada masa kepresidenan Bill Clinton), Podesta menyatakan bahwa "Sudah saatnya pemerintah mendeklasifikasi catatan (seputar UFO) yang berusia lebih dari 25 tahun" karena "rakyat AS, sejujurnya, bisa menangani kebenaran."
Podesta juga pernah menulis kata pengantar dalam buku karya pegiat UFO, Leslie Kean yang rilis pada 2010, berjudul 'UFO: Generals, Pilots and Government Officials Go On the Record'.
Yang lebih menarik lagi, bocoran email pribadi pada tahun 2015 mengungkapkan korespondensi aneh antara Podesta dan ahli astronomi Edgar Mitchell. Korespondensi itu berisi antara lain, pembahasan seputar energi titik nol, yang menurut Mitchell, bisa dipelajari dari alien.
Saksikan juga video pilihan berikut ini: