Liputan6.com, Bogor - Ratusan siswa SMP PGRI Surya Kencana Cileungsi, Kabupaten Bogor, terpaksa diliburkan pasca kebakaran yang menghanguskan delapan ruangan sekolah tersebut, Jumat (16/2/2018) malam.
"Sementara belajar diliburkan selama tiga hari, kami akan bersih-bersih puing bangunan akibat terbakar," kata Ali Dian Widyana, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP PGRI Surya Kencana, Cileungsi, Minggu (18/2/2018).
Advertisement
Selanjutnya, sebanyak kurang lebih 850 siswa akan kembali belajar seperti biasa pada Kamis 22 Februari, namun diberlakukan pagi dan siang atau shift.
"Contohnya untuk kelas 8A dan 8B kami lakukan belajar bergantian. Ada pagi dan siang," ujar Ali.
Menurut Ali, peristiwa kebakaran telah melalap delapan ruangan sekolah favorit di Kecamatan Cileungsi itu. Antara lain empat ruang kelas, satu ruang lab bahasa, satu ruang pramuka yang berisi alat-alat drumband, satu ruang gudang arsip soal, dan satu ruang guru.
Si jago merah juga membakar meubeler, 40 unit komputer beserta server, dan sarana penunjang untuk kegiatan belajar sekolah tertua di Bogor Timur itu.
"Dari delapan ruangan yang terbakar, tujuh di antaranya di lantai atas. Di lantai bawah satu ruangan gudang arsip," sebut Ali.
Kerugian Rp 1,3 Miliar
Meski beberapa kelas yang ada di bawah tidak ikut terbakar, namun untuk sementara ruangan itu tidak akan digunakan kegiatan belajar mengajar.
"Kami akan cek dulu, minta saran dari ahli apakah ruang kelas yang di bawah itu masih aman atau tidak digunakan untuk belajar. Biasanya kalau gedung kena panas itu dindingnya rentan ambruk," terang Ali.
Ali menyebut, kerugian pihak sekolah akibat kebakaran pada Jumat malam diperkirakan mencapai Rp 1,3 miliar.
"Karena sarana penunjang sekolah di delapan ruangan semua terbakar," ucap dia.
Sebelumnya, delapan ruangan SMP PGRI Surya Kencana di Jalan Raya Cibubur-Cileungsi, Kabupaten Bogor ludes terbakar. Diduga kebakaran disebabkan korsleting listrik dari ruang gudang arsip yang ada di lantai bawah.
Kemudian, api menjalar dan membakar tujuh ruangan lainnya yang ada di lantai atas.
"Sebelum kebakaran, wilayah itu sedang terjadi pemadaman listrik. Ketika listrik menyala langsung spaning (naik-turun), mungkin itu penyebab kebakaran," kata Kapolsek Cileungsi Kompol Mulyadi Asep.
Saat kebakaran, warga dan penjaga sekolah sempat berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Namun karena banyaknya material yang mudah terbakar ditambah angin bertiup kencang menyebabkan api cepat membesar hingga menjalar ke ruangan lain.
Api baru berhasil dipadamkan sekitar dua jam kemudian oleh tujuh unit mobil pemadam kebakaran. (Achmad Sudarno)
Advertisement