Sinabung Erupsi Dahsyat, Penerbangan di Kualanamu Masih Normal

Pihak Bandara Kualanamu terus berkoordinasi dengan BMKG dan Airnav terkait perkembangan erupsi Gunung Sinabung.

oleh Reza Efendi diperbarui 19 Feb 2018, 12:51 WIB
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik ketika kembali meletus hebat di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2) pagi. Dalam letusan terdengar suara bergemuruh disertai awan panas dengan jangkauan ke arah timur laut. (twitter/@@Sutopo_PN)

Liputan6.com, Medan - Erupsi dahsyat Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, belum berdampak pada aktivitas penerbangan pesawat dari dan menuju Bandara Kualanamau, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Branch Communication And Legal Manager Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto mengatakan, hal itu berdasarkan laporan dari pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Airnav.

"Erupsi Gunung Sinabung belum berdampak pada operasional di Bandara Kualanamu, mengingat aktivitas erupsi Gunung Sinabung dengan ketinggian FL500 bergerak ke arah Timur, dan hingga pantauan siang ini tidak berdampak dengan operasional penerbangan," kata Wisnu, Senin (19/2/2018).

Namun demikian, pihak Bandara Kualanamu terus berkoordinasi dengan BMKG dan Airnav terkait perkembangan erupsi Gunung Sinabung.

"Sampai saat ini pihak bandara Kualanamu masih berkoordinasi dengan BMKG dan Airnav untuk mengantisipasi abu vulkanis Sinabung," ungkapnya.

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Sekitar pukul 08.53 WIB tadi, salah satu gunung api aktif ini erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 5.000 meter atau 5 kilometer.

Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, semburan abu vulkanik mengarah ke Tenggara-Selatan, selain semburan abu vulkanik, Gunung Sinabung juga meluncurkan awan panas setinggi 4.900 meter ke Selatan-Tenggara dan 3.500 meter Tenggara-Timur.

"Selain mengeluarkan material vulkanik. Saat Gunung Sinabung erupsi juga terjadi gempa selama 607 detik. Saat ini kondisi puncak Gunung Sinabung masih tertutup abu," kata Armen.

Dahsyatnya erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo yang terjadi sekitar pukul 08.53 WIB tadi, membuat desa-desa yang berada di sejumlah kecamatan gelap gulita akibat tertutup material abu vulkanik.


Gelap Gulita

Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik ketika kembali meletus hebat di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2) pagi. Meski erupsinya cukup besar, PVMBG tidak mencatat adanya penambahan pengungsi atau korban. (twitter/@@Sutopo_PN)

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Martin Sitepu mengatakan, desa-desa yang gelap gulita tersebut berada di sejumlah kecamatan, mulai dari Simpang Empat, Payung, Tiga Nderket, Naman Teran hingga Munthe.

"Imbauan kita, warga menjauhi zona merah yang telah ditetapkan petugas," kata Martin.

Disebutkan Martin, masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu panik. Sebab menurutnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena kondisi tetap normal.

Namun Martin mengungkapkan bahwa dampak erupsi kali ini sangat luar biasa hingga menyebabkan sejumlah desa di Karo gelap gulita.

"Tapi ini memang luar biasa. Gelap gulita Karo sekarang ini. Warga juga kita imbau untuk selalu memakai masker," sebutnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya