Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan Senin pekan ini. Pada pekan lalu dolar AS mengalami tekanan cukup dalam sehingga rupiah mampu menguat juga.
Mengutip Bloomberg, Senin (19/2/2018), rupiah dipatok di angka 13.541 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.524 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.530 per dolar AS hingga 13.565 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah bergerak menguat 0,14 persen.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.541 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan Jumat lalu yang ada di angka 13.570 per dolar AS.
Dolar AS sebenarnya mulai menguat pada perdagangan hari ini setelah mengalami tekanan yang cukup dalam pada pekan lalu. Namun memang, penguatannya tak tinggi dan hanya mampu bertahan sedikit di atas level terendah dalam tiga tahun.
The dollar index yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap enam mata yang dunia bergerak stabil di angka 89,045 setelah mengalami pelemahan dalam ke posisi terendah sejak 2014 di angka 88,253.
Dolar AS memang terbebani oleh berbagai faktor pada tahun ini termasuk kekhawatiran akan kebijakan moneter yang akan dikeluarkan oleh Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
"Penurunan dolar AS pada pekan lalu terlalu berlebih sehingga pada pekan ini kemungkinan akan bergerak stabil,' jelas analis Daiwa Securities, Tokyo, Yukio Ishizuki.
"Bahkan kemungkinan dolar AS bisa rebound karena sudah menyentuh posisi yang sangat rendah," lanjut dia.
Menguat Sepanjang Januari
Bank Indonesia (BI) mencatat Nilai tukar rupiah bergerak menguat pada Januari 2018 setelah sempat mengalami tekanan pada triwulan IV 2017.
Pada triwulan IV 2017, secara rata-rata harian rupiah melemah sebesar 1,51 persen menjadi Rp13.537 per dolar AS. Namun, rupiah kembali menguat sebesar 1,36 persen menjadi Rp13.378 per dolar AS pada bulan Januari 2018.
"Penguatan ini didorong oleh aliran modal asing yang kembali masuk sejalan dengan persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik dan penguatan mata uang kawasan," kata Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo Kamis lalu.
Pada awal Februari 2018, meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global khususnya terkait dengan ekspektasi kenaikan FFR yang lebih tinggi dari perkiraan memberikan tekanan pada mata uang global, termasuk rupiah.
Agus mengatakan pada Februari 2018, hingga hari ini, rupiah mengalami pelemahan 0,46 persen. Namun demikian, hari ini tercatat rupiah kembali menguat di level 13.550 atau menguat 0,51 persen dibandingkan hari lalu.
Advertisement