Liputan6.com, Karo - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo mengeluarkan abu vulkanik setinggi 5.000 meter atau 5 kilometer. Warga pun diimbau tidak panik berlebihan.
Hal itu ditegaskan langsung Kapolres Tanah Karo AKBP Benny Remus Hutajulu. Menurut dia, yang perlu ditekankan kepada warga agar menjauhi zona merah dan menghentikan segala aktivitas di radius 7 kilometer dari puncak Gunung Sinabung.
Advertisement
"Tetap tenang, tidak perlu panik berlebihan. Jangan menyuarakan hal yang tidak sesuai dengan fakta, agar kondusivitas tetap terjaga,” kata Benny, Medan, Senin (19/2/2018).
Mengenai kemungkinan adanya korban jiwa dan jumlah pengungsi dalam peristiwa alam ini, ia menyebut pihaknya belum mendapatkan data akurat. Hingga kini personel Polres Tanah Karo masih berada di lapangan.
"Belum ada laporan (korban jiwa). Mari sama-sama berdoa dan jangan sampai ada. Untuk pengungsi, hanya sebagian saja," ucapnya.
Kepala Bidang Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Peranginangin mengatakan, untuk pengungsi yang masih terdata ada sekitar 20 kepala keluarga yang tinggal di Desa Payung, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo.
"20 KK ini mengungsi karena panik. Mereka mengungsi, bukan diungsikan, karena kondisinya gelap gulita dan ada hujan kerikil yang melanda rumah mereka. Masih banyak juga masyarakat di Desa Payung yang bertahan," sebutnya.
Diungkapkan Natanail, saat ini mereka masih mendata warga di wilayah terdampak erupsi Gunung Sinabung. Personel BPBD juga sedang bersiaga di akses-akses masuk menuju wilayah terdampak sambil membagikan masker kepada warga.
"Banyak masker yang kita bagikan. Lebih 50 kotak yang isinya masing-masing 1.000 lembar. Ini masih terus kita bagikan," kata Natanail.
Luncurkan Awas Panas
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Sekitar pukul 08.53 WIB tadi, salah satu gunung api aktif ini erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 5.000 meter atau 5 kilometer.
Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, semburan abu vulkanik mengarah ke Tenggara-Selatan, selain semburan abu vulkanik, Gunung Sinabung juga meluncurkan awan panas setinggi 4.900 meter ke Selatan-Tenggara dan 3.500 meter Tenggara-Timur.
"Selain mengeluarkan material vulkanik. Saat Gunung Sinabung erupsi juga terjadi gempa selama 607 detik. Saat ini kondisi puncak Gunung Sinabung masih tertutup abu," kata Armen, Senin (19/2/2018).
Terkait erupsi ini, masyarakat diminta untuk menjauhi zona merah dari Gunung Sinabung. Kepada masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 7 kilometer dari puncak Gunung Sinabung.
"Kita masih terus memantau aktivitas Gunung Sinabung. Secara visual kita tidak bisa pantau karena, tertutup abu. Saat ini arah angin mengarah ke Barat dan Selatan," sebut Armen.
Selain zona merah dan radius 7 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, masyarakat di sekitar Sungai Laborus juga diharapkan untuk terus waspada saat hujan terjadi, karena daerah tersebut merupakan aliran lahar.
"Warga yang berada di pinggiran Sungai Laborus diminta waspada. Gunung Sinabung masih terus berpotensi terjadi awan panas dan guguran lava, serta erupsi," Armen menandaskan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement