Temui Moeldoko, Dubes Donovan Bahas Pelatihan Kopassus dan Militer AS

Joseph Donovan menekankan pentingnya posisi Indonesia sebagai mitra strategis AS di kawasan Asia Pasifik.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 19 Feb 2018, 15:54 WIB
Ekspresi Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Jakarta, Rabu (4/10). Kuliah umum ini bertajuk "Membaca Indonesia: TNI dan Politik Negara". (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan menemui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (19/2/2018).

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan sejumlah topik aktual, antara lain menyangkut stabilitas kawasan regional, perdagangan dan investasi, serta perkembangan kerja sama aktual antara kedua negara.

Dalam diskusinya dengan Moeldoko, Joseph Donovan menekankan pentingnya posisi Indonesia sebagai mitra strategis AS di kawasan Asia Pasifik.

"Saya baru bertugas 14 bulan di Indonesia, sehingga harus banyak belajar segala sesuatu tentang Indonesia. Misi saya di Indonesia salah satunya adalah memperkokoh kerja sama dalam berbagai bidang yang selama ini sudah berlangsung," kata Donovan melalui pesan tertulis.

Ia juga menginformasikan kebijakan terbaru AS tentang pembukaan kembali pelatihan militer antara Kopassus dengan AS.

"Mungkin akan bisa dimulai dengan Detasemen 81 Kopassus," tambah Donovan.

Detasemen 81 Kopassus adalah detasemen pasukan elite TNI-Angkatan Darat yang memiliki keahlian dalam penanggulangan terorisme.

Sementara itu, Moeldoko menyatakan, Indonesia dan AS memiliki sejarah kerja sama yang panjang dalam berbagai bidang. Sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memainkan peranan kunci dalam menjaga stabilitas kawasan ini.


Sejarah Panjang

Ketua HKTI yang juga mantan Panglima TNI Moeldoko melihat produk lokal di Festival Panen Raya Nusantara (Parara) di Taman Menteng, Jakarta, Minggu (15/10). Festival tersebut bertujuan untuk mendukung ekonomi komunitas lokal (Liputan6.com/Ari)

"Saya sangat memahami kebijakan penyeimbangan (rebalancing) AS terhadap kawasan Asia Pasifik. Sebaliknya, ketika saya berkunjung ke Tiongkok sebagai Panglima TNI, saya juga menyampaikan hal yang sama. Poin yang terpenting adalah, masing-masing negara tidak mengambil kebijakan yang dapat menciptakan menurunkan kestabilan," ujar Moeldoko.

Moeldoko menegaskan, Indonesia sekarang ini melakukan banyak investasi dan sekaligus pembenahan.

"Saat ini kita sudah membuat 15 paket kebijakan ekonomi yang sebagian besar adalah deregulasi dan penciptaan iklim investasi dan kemudahan berusaha. Oleh karena itu, saya berharap makin besar investasi AS di Indonesia," kata Moeldoko.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya