Liputan6.com, Washington DC: Kerja malam pastinya memiliki banyak efek buruk bagi kesehatan. Seperti melawan kodratnya, manusia yang seharusnya tidur di malam hari, tapi memilih untuk bekerja akan berhadapan dengan berbagai masalah kesehatan.
Tidak hanya akan memperburuk kondisi kesehatan, bekerja di malam hari tentunya akan sangat mempengaruhi kinerja otak seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Sleeping Air Traffic Controllers, baru-baru ini, menemukan mereka yang bekerja di malam hari memiliki tingkat konsentrasi juga kinerja lebih rendah. Terutama, bila dibandingkan dengan mereka yang bekerja di pagi hari.
Efek buruk tersebut kerap dirasakan oleh mereka yang berprofesi sebagai pengemudi truk dan bus, pilot penerbangan, pekerja industri maritim, buruh pabrik, polisi, petugas pemadam kebakaran, pekerja darurat, perawat dan dokter, koki, karyawan hotel dan orang-orang yang bekerja di media.
Menurut ahli syaraf Dr. William Fishbein, ketika seseorang bekerja di malam hari, maka ia menentang ritme biologisnya. Akibatnya, kinerja otak menjadi terganggu. Selain itu, mereka yang kerap bekerja malam hari akan rentan terserang berbagai jenis kanker juga serangan jantung.
"Kita punya 500 saluran kabel, kita sering membawa pulang kerjaan untuk diselesaikan di rumah bersama dengan komputer dan BlackBerry, di mana kerjaan dan hiburan dapat dilakukan secara bersamaan. Itu semua mempengaruhi hormon yang akan berujung pada berbagai masalah kesehatan," kata Fishbein.(DSC/ANS/Zeenews)
Tidak hanya akan memperburuk kondisi kesehatan, bekerja di malam hari tentunya akan sangat mempengaruhi kinerja otak seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Sleeping Air Traffic Controllers, baru-baru ini, menemukan mereka yang bekerja di malam hari memiliki tingkat konsentrasi juga kinerja lebih rendah. Terutama, bila dibandingkan dengan mereka yang bekerja di pagi hari.
Efek buruk tersebut kerap dirasakan oleh mereka yang berprofesi sebagai pengemudi truk dan bus, pilot penerbangan, pekerja industri maritim, buruh pabrik, polisi, petugas pemadam kebakaran, pekerja darurat, perawat dan dokter, koki, karyawan hotel dan orang-orang yang bekerja di media.
Menurut ahli syaraf Dr. William Fishbein, ketika seseorang bekerja di malam hari, maka ia menentang ritme biologisnya. Akibatnya, kinerja otak menjadi terganggu. Selain itu, mereka yang kerap bekerja malam hari akan rentan terserang berbagai jenis kanker juga serangan jantung.
"Kita punya 500 saluran kabel, kita sering membawa pulang kerjaan untuk diselesaikan di rumah bersama dengan komputer dan BlackBerry, di mana kerjaan dan hiburan dapat dilakukan secara bersamaan. Itu semua mempengaruhi hormon yang akan berujung pada berbagai masalah kesehatan," kata Fishbein.(DSC/ANS/Zeenews)