Liputan6.com, Jakarta Big Bad Wolf hadir kembali setelah sukses digelar di Jakarta dan Surabaya pada 2017 lalu. Tahun ini pameran buku terbesar di Indonesia yang menjual lebih dari 5,5 juta buku tersebut akan digelar di ICE BSD, mulai 29 Maret hingga 9 April 2018. Pengumuman ini juga disampaikan melalui akun resmi @BBWBooks_ID di Twitter beberapa waktu lalu.
Berikut beberapa fakta menarik seputar penyelenggaraan Big Bad Wolf, seperti yang disusun tim Liputan6.com, Senin (19/2/2018).
Advertisement
Nonstop 280 Jam
Big Bad Wolf digelar nonstop selama 12 hari mulai 29 Maret hingga 9 April 2018. Dalam selang waktu tersebut, artinya pameran buku ini digelar tanpa henti selama 280 jam.
5,5 Juta Buku Dijual
Sekitar 5,5 juta buku dari berbagai genre dijual di pameran buku terbesar ini. Namun, buku-buku yang dijual didominasi oleh buku-buku berbahasa Inggris. Meski demikian, meski tidak banyak Big Bad Wolf juga kerap menjual buku berbahasa Indonesia.
Advertisement
Tempat yang Sangat Luas
Indonesia Convention Exhibition (ICE) yang menjadi tempat digelarnya Big Bad Wolf merupakan gedung pameran terbesar di Asia Tenggara. Gedung pameran ini punya luas mencapai 220.000 meter persegi yang terdiri dari 10 ruang pameran dengan luas 50.000 meter persegi. Belum lagi ditambah aula konvensi yang dibagi menjadi 4 ruangan.
Jawaban Atas Minat Baca yang Rendah
Belum banyak yang tahu jika nama Big Bad Wolf diambil dari dongeng serigala yang menyerupai seorang nenek yang pura-pura tidur untuk bisa memangsa Little Red Riding Hood. Menurut yang dikutip dari laman themalaymailonline, nama brand ini diciptakan oleh sepasang suami-istri Andrew Yap dan Jacqueline Ng. Pasangan ini kemudian mulai merintis usaha penjualan buku sejak 2006. Melihat rendahnya minat baca orang Malaysia, keduanya kemudian memutuskan untuk terjun ke bisnis buku murah. Nama Big Bad Wolf sendiri kemudian dipakai untuk pameran buku yang digelar di beberapa negara selain Malaysia, seperti Sri Langka, Thailand, termasuk juga Indonesia.
Advertisement
Potongan Harga
Jangan heran jika di Big Bad Wolf buku-buku dijual dengan harga ‘miring’ tanpa sarat. Pasalnya sepanjang penyelenggaraan pameran, buku-buku dijual dengan potongan harga mencapai 60-80 persen.